Ketua NATO: Bersiap untuk Perang Panjang di Ukraina
BRUSSEL, SATUHARAPAN.COM-Ketua NATO, Jens Stoltenberg, telah memperingatkan bahwa perang di Ukraina tidak akan segera berakhir, dalam sebuah wawancara yang diterbitkan pada hari Minggu (17/9), ketika Kiev terus melanjutkan serangan balasannya terhadap Rusia.
“Sebagian besar perang berlangsung lebih lama dari yang diperkirakan saat pertama kali terjadi,” kata Stoltenberg dalam wawancara dengan grup media Funke Jerman. Oleh karena itu kita harus mempersiapkan diri untuk perang jangka panjang di Ukraina.
Konflik ini dimulai pada Februari 2022 ketika Moskow mengirimkan pasukannya ke Ukraina, sehingga menimbulkan perang kembali di Eropa untuk pertama kalinya dalam beberapa dekade.
Kiev melancarkan serangan balasannya pada bulan Juni, melawan posisi Rusia yang sudah mengakar di selatan dan timur, namun kemajuan yang dicapainya terbatas.
“Kami semua mengharapkan perdamaian secepatnya,” kata Stoltenberg. “Tetapi pada saat yang sama kita harus menyadari: jika Presiden (Volodymyr) Zelensky dan Ukraina berhenti berperang, negara mereka tidak akan ada lagi.
“Jika Presiden (Vladimir) Putin dan Rusia meletakkan senjata mereka, kita akan mencapai perdamaian.”
Mengenai ambisi Ukraina untuk bergabung dengan aliansi tersebut, Stoltenberg mengatakan: "Tidak ada keraguan bahwa Ukraina pada akhirnya akan bergabung dengan NATO."
Kiev telah "mendekati NATO" pada pertemuan puncak aliansi tersebut pada bulan Juli, katanya. “Ketika perang ini berakhir, kita memerlukan jaminan keamanan bagi Ukraina. Jika tidak, sejarah bisa terulang kembali,” tambahnya.
Pada pertemuan puncak bulan Juli di Vilnius, para pemimpin NATO sepakat bahwa Ukraina dapat bergabung dengan aliansi tersebut setelah syarat-syarat tertentu terpenuhi, dan para pejabat Amerika Serikat dan Jerman memperjelas bahwa hal ini mencakup Kiev yang melakukan reformasi untuk melindungi demokrasi dan supremasi hukum. (AFP)
Editor : Sabar Subekti
Albania akan Blokir TikTok Setahun
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Pemerintah Albania menyatakan akan memblokir media sosial TikTok selama s...