Khamenei: Saudi Harus Hentikan ‘Tindakan Kriminal’ di Yaman
TEHERAN, SATUHARAPAN.COM - Pemimpin tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei, pada Kamis (9/4) mengecam serangan udara koalisi pimpinan Saudi terhadap pemberontak Syiah di Yaman sebagai “tindakan kejahatan.”
“Langkah tersebut tidak dapat diterima di kawasan itu dan saya memperingatkan bahwa mereka harus menghentikan tindakan kriminal di Yaman,” ujarnya, mengacu pada pemerintah Saudi dalam pernyataan di situs resminya.
“Pemerintah Saudi harus segera mengakhiri bencana kejahatan ini,” ujar Khamenei.
Koalisi tersebut, yang meliputi sembilan negara Arab, dipimpin oleh Riyadh dengan dukungan dari Amerika Serikat.
Mereka meluncurkan serangan udara pada 26 Maret untuk menangkal pemberontak Houthi yang memiliki keterkaitan dengan Iran dan bersekutu dengan pasukan setia mantan presiden Yaman Ali Abdullah Saleh.
Pemberontak Houthi telah merebut sebagian besar wilayah Yaman, termasuk ibu kota Sanaa, dan memaksa Presiden Abedrabbo Mansour Hadi untuk melarikan diri ke Aden.
“Apa yang dilakukan pemerintah Saudi di Yaman menyerupai apa yang dilakukan rezim Zionis di Gaza,” ujar Khamenei.
“Ini adalah sebuah pembantaian, sebuah genosida, dan dapat dituntut secara internasional,” ujarnya, mengecam “pembantaian anak-anak dan penghancuran rumah-rumah, infrastruktur serta kekayaan” Yaman.
“Tentu saja, Saudi akan menderita kerugian,” ujarnya memperingatkan, tanpa memberikan penjelasan lebih lanjut.
PBB Desak Pembicaraan Politik
Sementara Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon pada Kamis mendesak semua pihak yang terlibat untuk kembali ke pembicaraan politik untuk mengatasi konflik di Yaman, karena menurutnya dunia tidak membutuhkan lebih banyak kekacauan seperti yang terjadi di Libya dan Suriah.
Sekretaris jenderal berbicara menjelang kunjungannya pada akhir pekan ke Qatar untuk melakukan pembicaraan yang kemungkinan akan didominasi bahasan tentang eskalasi pertempuran di Yaman.
“Ada kebutuhan untuk kembali ke negosiasi politik,” kata Ban kepada para wartawan di markas PBB.
“Hal terakhir yang dibutuhkan oleh kawasan tersebut dan dunia adalah lebih dari kekacauan dan kejahatan yang telah kita lihat di Libya dan Suriah.”
Ban mendesak bahwa perundingan damai yang ditengahi oleh PBB merupakan kesempatan terbaik untuk membawa negara kembali ke jalan menuju transisi politik dan untuk melestarikan persatuan Yaman. (AFP)
Empat Kue Tradisional Natal dari Berbagai Negara
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Perayaan Natal pastinya selalu dipenuhi dengan makanan-makanan berat untu...