Khawatir Tercemar Radioaktif, Korsel Larang Produk Perikanan Jepang

SEOUL, SATUHARAPAN.COM - Korea Selatan memperluas larangan terhadap produk perikanan Jepang karena khawatir terkontaminasi radioaktif dari pembangkit listrik tenaga nuklir di Fukushima yang bocor setelah terkena gelombang tsunami dua tahun lalu.

Selain itu, pihak Korsel juga menuduh Tokyo tidak memberikan informasi yang cukup tentang krisis tersebut.

Konsumsi produk ikan di Korea Selatan telah menurun tajam dalam beberapa pekan terakhir hal ini terjadi akibat adanya kebocoran pada fasilitas radioakltif di Fukushima, meskipun para pekerja berjuang keras untuk mengatasinya.

Sebelumnya diberitakan bahwa air sangat beracun karena tercemar radioaktif diperkirakan telah masuk ke laut, dan menyebar ke Samudera Pasifik. Hal itu diakui oleh operator PLTN tersebut, Tokyo Electric Power (TEPCO ).

Sebelumnya, Korsel melarang produk perikanan dari kawasan Fukushima. Larangan tersebut, sekarang diperluas terhadap produk dari prefektur Ibaraki, Gunma,  Miyagi, Iwate, Tochigi, Chiba dan Aomori.

Departemen Kelautan dan Perikanan Korsel memutuskan hal itu atas kekhawatiran terhadap kontaminasi radioaktif. Hal itu didasarkan fakta bahwa ratusan ton air tekontaminasi menyebar ke laut.

Sementara itu, pemerintah Korsel juga menyimpulkan pihak Jepang tidak memberikan informasi yang cukup terntang insiden tersebut dan akibatnya di masa depan.

"Di bawah kebijakan baru, semua produk perikanan dari daerah ini akan dilarang terlepas dari apakah terkontaminasi atau tidak," kata kementerian itu.

Di pihaklain, Sekretaris Kabinet Jepang, Yoshihide Suga, menolak keputusan Korsel. "Kami sedang melakukan pengelolaan yang aman secara ketat pada makanan, termasuk produk perikanan, berdasarkan standar internasional,” kata dia. Dan ditambahkan bahwa meminta Korsel menanggapi masalah ini berdasarkan bukti ilmiah. (cbc.ca / aljazeera.com)