Kian Politis, Novanto Dikabarkan ‘Siram’ MKD Rp 20 Miliar
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Aroma pertarungan politik di Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) DPR Republik Indonesia dalam penanganan kasus dugaan pencatutan nama Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Republik Indonesia Jusuf Kalla yang dilakukan Ketua DPR, Setya Novanto, kepada PT Freeport Indonesia semakin kuat.
Selain karena fraksi yang tergabung dalam Kerja Sama Partai Politik Pendukung Pemerintah (KP3) telah sepakat mengawal kasus tersebut, beredar kabar Novanto telah mengamankan anggota MKD dengan suap sebesar 20 miliar rupiah. Wakil Ketua MKD, Junimart Girsang, disebut sebagai salah satu yang ditawari.
Anggota MKD dari Fraksi Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura), Sarifuddin Sudding menginginkan adanya isu upaya pemberian suap itu dibuka. Menurut dia, anggota MKD itu telah mengetahui siapa orang yang berupaya memberikan suap terkait penanganan kasus pelanggaran kode etik Novanto.
Menurut Sudding, hal tersebut perlu diungkap ke publik karena menyangkut kredibilitas MKD dan dapat memojokan Setya Novanto yang tengah berperkara.
"Karena ini sudah percobaan penyuapan, nanti dalam rapat internal kami akan minta klarifikasinya agar ini dibuka. Jangan hanya sekadar isu, karena ini sudah jadi konsumsi publik," kata Sudding di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, hari Kamis (26/11).
Buka
Sementara itu, Anggota MKD DPR dari Fraksi Partai Nasional Demokrat (NasDem), Akbar Faisal, mengaku telah mendengar hal tersebut. Dia pun meminta Junimat membuka sosok yang telah mencoba menyuapnya.
"Soal itu saya kemarin malam baru dapat berita, Sarifuddin Sudding yang bicara, ternyata Junimart yang ditawari. Saya minta Junimart membuka dan membicarakan di rapat MKD tentang siapa orangnya dan apa modusnya. Saya dan teman-teman berusaha menjaga kehormatan dewan dan hal-hal yang sangat menghina seperti itu," ," kata Akbar.
Menurut dia, kabar itu membuat situasi di MKD jadi tidak nyaman. Oleh karena itu, sebaiknya Junimart mengklarifikasi dan memperjelasnya. "Ini sangat tidak nyaman. Saya minta ada sikap resmi dari MKD. Termasuk Junimart. Saya ingin ini diperjelas, saya tidak nyaman dengan ini," kata Akbar.
Tidak Ada
Menanggapi, Junimart awalnya pernah mengklaim ada upaya suap sebesar 20 miliar rupiah untuk mengamankan penanganan kasus Novanto itu.
Namun, saat ditemui sejumlah wartawan, politikus PDI Perjuangan itu langsung membantah. Bahkan, dia balik mempertanyakan oknum yang berani menyuap anggota MKD.
"Siapa disogok? Yang disogok siapa? Biar tak laporin Polisi," tutur Junimart.
Editor : Bayu Probo
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...