KIARA: Membangun Indonesia dari Pinggiran Ancam Ribuan Nelayan
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Sekretaris Jendral Koalisi Rakyat Untuk Keadilan Perikanan (KIARA), Abdul Halim, menilai untuk membangun Indonesia dari pinggiran yaitu dari daerah dani desa mengancam aksesibilitas nelayan karena proyek pemerintah tersebut berorientasi daratan melalui penambahan daratan baru dengan reklamai pantai.
Menurutnya, reklamasi pantai seluas 50.344 hektar di 10 wilayah yang tersebar di Indonesia, mengancam setidaknya 6.600 nelayan tangkap.
Abdul Halim berpendapat reklamasi ini menyulitkan akses dan kontrol nelayan tangkap terhadap wilayah pesisir 0-12 mil dari laut.
“Di samping reklamasi, program konservsi laut yang dicanangkan seluas 25 juta hektar pada 2020 pun mengancam eksesibilitas nelayan tangkap. Sampai 2012, realisasi wilayah konservasi laut mencapai 15,7 hektar,” kata Abdul Halim di Bakoel Koffie Cikini, Jakarta Pusat, hari Senin (2/11).
Lebih parah lagi, kata Abdul, aktivitas pertambangan di wilayah pesisir, seperti pertambangan pasir besi dan pasir laut, juga memberikan kontribusi negatif terhadap aktivitas nelayan dan mesyarakat pesisir profes lainnya.
Editor : Eben E. Siadari
Jerman Berduka, Lima Tewas dan 200 Terluka dalam Serangan di...
MAGDEBURG-JERMAN, SATUHARAPAN.COM-Warga Jerman pada hari Sabtu (21/12) berduka atas para korban sera...