Kicauan Ateis Richard Dawkins: Muslim Meraih Nobel Lebih Sedikit
INGGRIS, SATUHARAPAN.COM - Profesor Richard Dawkins memicu reaksi keras di Twitter setelah membuat pernyataan bahwa Muslim di seluruh dunia meraih penghargaan Nobel lebih sedikit dibandingkan Trinity College, Cambridge. Penulis vokal ini membela pernyataan yang memicu kemarahan di jaringan sosial sehingga dia dituduh menyembunyikan fanatisme-nya sebagai ateisme.
Richard Dawkins menanggapi rentetan kritik atas komentarnya dengan mengatakan kepada mereka yang mengikuti kicauannya. "Sebuah pernyataan fakta sederhana bukanlah kefanatikan. Dan ilmu pengetahuan Muslim itu besar di masa lalu." Dalam sebuah unggahan selanjutnya dia menulis, "Di manakah kita akan tanpa alkemis? Prestasi Zaman Kegelapan tidak diragukan. Tetapi sejak itu?"
Dia berusaha untuk membenarkan pengamatan kontroversial dengan menambahkan: "Mengapa menyebutkan Muslim peraih Nobel lebih menyenangkan daripada kelompok lain? Karena kita begitu sering mendengar kebanggaan tentang jumlah total mereka dan ilmu pengetahuan mereka." Seorang pengguna Twitter yang marah mengecam pernyataan itu dengan mengatakan kepada penulis, "Kamu benar-benar menjijikkan."
Penulis Caitlin Moran menambahkan, "Pikirkan itu saat seseorang mematikan Richard Dawkins, lalu menghidupkannya lagi". Sementara Editor Ekonomi Channel 4 Faisal Islam mempertanyakan Richard Dawkins dalam penggunaan data palsu. Penulis dan komentator Owen Jones mengatakan kepada Richard Dawkins, "Beraninya kamu mengenakan pakaian kefanatikanmu dengan ateisme. Kamu sekarang di luar memalukan."
Ateis terkemuka ini menjadi sorotan awal tahun ini ketika mengambil bagian dalam perdebatan menyangkut masyarakat dengan mantan Uskup Agung Canterbury di Cambridge Union.
Penulis The God Delusion (Allah Khayalan) ini mencap agama mengkhianati intelektualitas dan mengkhianati segala hal terbaik yang membuat seseorang menjadi manusia. Richard Dawkins mengatakan selama diskusi,"Jika saya secara budaya seorang Muslim, saya akan memiliki sesuatu untuk mengatakan seputar sikap iman mengerikan atas perempuan dan pelbagai petunjuk moral lainnya."
Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja
Albania akan Blokir TikTok Setahun
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Pemerintah Albania menyatakan akan memblokir media sosial TikTok selama s...