Kisah Istri-istri Pejabat Negara
SATU HARAPAN.COM - Keduanya istri pejabat negara. Yohana adalah istri Khuzabendahara Herodes. Mengenai dirinya, Lukas mencatat: Perempuan-perempuan ini melayani rombongan itu dengan kekayaan mereka. (Luk. 8:3). Sedangkan Izebel adalah istri Ahab, raja Israel, yang menjadi dalang perampasan kebun anggur milik Nabot.
Yohana berbeda dengan Izebel. Meski sama-sama istri penguasa dan kaya, Yohana lebih suka memberi ketimbang Izebel. Yohana lebih suka memberi ketimbang mengumpulkan harta. Izebel tidak hanya mengumpulkan, bahkan merampas apa yang bukan menjadi haknya. Tak hanya itu, Izebel bahkan merasa perlu mengambil nyawa Nabot hanya untuk mendapatkan sebidang kebun anggur (I Raj. 21:1-29)
Jelaslah, Izebel tidak lagi menjadi puan atas hartanya. Harta itulah yang menjadi tuan. Dan Izebel menjadi budaknya. Di mata Izebel kekayaan bukanlah alat, sebaliknya dirinyalah alat dari kekayaannya itu. Buktinya, Izebel melakukan apa saja demi mendapatkan harta!
Izebel memang kaya dalam pandangan manusia, namun dia merasa miskin. Buktinya, dia masih merasa kurang dan ingin terus mengumpulkan harta. Dan karena merasa miskin, sulitlah bagi Izebel untuk memberi.
Orang-orang yang merasa kayalah yang mampu memberi. Sengaja tidak saya katakan orang kaya. Karena orang kaya belum tentu mau memberi, jika di dalam hatinya merasa miskin. Kaya dan miskin memang berada dalam ranah perasaan. Kita sulit mengharapkan pemberian tulus dari orang kaya, yang tetap merasa miskin.
Padahal definisi miskin, menurut seorang tokoh dalam buku anak Aiko di Tokyo, adalah tidak mempunyai apa-apa yang layak diberikan kepada orang lain. Karena itu, jangan nunggu kaya dahulu baru memberi. Jangan-jangan kita nggak akan pernah memberi karena enggak-enggak merasa kaya.
Dan itulah yang membedakan Izebel dengan Yohana!
email: inspirasi@satuharapan.com
Prasasti Batu Tertua Bertuliskan Sepuluh Perintah Tuhan Terj...
NEW YORK, SATUHARAPAN.COM-Prasasti batu tertua yang diketahui yang bertuliskan Sepuluh Perintah Tuha...