Kisah Seorang Transmigran
SATUHARAPAN.COM – Seorang transmigran Lampung Sumatra asal Bondo, Mbah Danang namanya, termasuk salah satu transmigran yang sukses. Sekarang ini, Mbah Danang, usia mendekati 80 tahun, berhasil mengenyam kerja keras sebagai petani yang dimulai sekitar 30 tahun lalu. Lahan yang seharusnya ditanami padi—karena sudah tiga tahun tidak menghasilkan—ia tanami karet, juga diikuti para transmigran lainnya, berbuah sukses.
Saat ini mbah Danang dan juga para transmigran lainnya memiliki pekerjaan rutin harian menyadap karet dari hektaran kebun karet milik mereka masing-masing. Dari hasil menyadap karet itulah, maka mbah Danang dan sesama transmigran yang sebagian besar bergereja di GITJ Sumberejo mempertahankan hidup, menyekolahkan dan menguliahkan anak dan mengembangkan pelayanan. GITJ Sumberejo sekarang ini memiliki gedung gereja baru yang sangat megah.
Cerita mengenai Mbah Danang dan teman-temannya menyatakan dengan jelas perlunya kerja keras disertai dengan ketekunan dan kesabaran serta penyerahan penuh kepada Tuhan. Semuanya tidak diperoleh dengan instan, namun melalui proses panjang.
Kadang godaan manusia bekerja adalah kemalasan dan ketidaksabaran. Contoh: seorang petani yang menanam padi, belum juga menguning sudah diijonkan, itu sebuah gambaran ketidaksabaran. Atau pengusaha yang sekali dua kali gagal, kemudian putus asa; itu juga menunjukkan ketidaksabaran itu.
Mbah dan kawan-kawannya memulai usaha dari nol. Berangkat dari pulau Jawa, boleh dikata tidak membawa apa-apa; bekerja membabat hutan dengan peralatan seadanya; anak istri hidup dengan berbagai macam tantangan baik dari segi cuaca yang tidak sama dengan cuaca di Jawa, kalau panas, luar biasa panasnya; juga ancaman binatang buas serta orang pribumi yang tidak bersahabat. Namun demikian, karena kerja keras dan kesabaran yang tentunya disertai dengan penyerahan diri penuh kepada Tuhan; maka setelah 30 tahun, mereka dapat mengenyam hasil usaha mereka.
Karena itu, kita perlu mengembangkan sikap tidak mudah putus asa, tetap optimis, dalam menghadapi segala tantangan. Kita perlu memandang jauh ke depan, bukan untuk hari besok, tetapi untuk puluhan tahun mendatang.
Editor: ymindrasmoro
Email: inspirasi@satuharapan.com
Prasasti Batu Tertua Bertuliskan Sepuluh Perintah Tuhan Terj...
NEW YORK, SATUHARAPAN.COM-Prasasti batu tertua yang diketahui yang bertuliskan Sepuluh Perintah Tuha...