Kolumnis: Asuransi Kesehatan Bagian Reformasi Pajak AS
WASHINGTON D.C, SATUHARAPAN.COM – Jeff Reeves, editor InvestorPlace.com menyebut bahwa asuransi kesehatan merupakan salah satu dari beberapa reformasi pajak yang dilakukan pemerintah Barrack Hussein Obama pada 2015 mendatang.
“Terlepas dari situasi yang dialami warga AS (Amerika Serikat) pada 2014 tentang krisis, warga AS harus dan tetap optimistis memiliki asuransi kesehatan, karena ada penalty (denda) yang dikenakan bagi pengemplang pajak yang dialihkan ke asuransi kesehatan, undang-undang mengamanatkan bahwa semua orang Amerika memiliki asuransi kesehatan, atau membayar denda pajak sebagai hasilnya,” kata Jeff Reeves seperti tertuang pada investorplace.com, Sabtu (20/12).
Jeff menjelaskan bahwa pada 2014, hukuman pajak yang ditimpakan sebesar 1 persen dari pendapatan rumah tangga atau 95 dolar Amerika Serikat (AS) (Rp 600.000) per orang, namun pada 2015, hukuman pajak naik signifikan ke 2 persen dari total pendapatan rumah tangga, atau 325 dolar AS (Rp 2.445.444) per orang.
“Jika ada warga AS tidak tercakup dan membayar penalti pada 2014 pajak, maka pemerintah harus memastikan warga tersebut mendapatkan asuransi kesehatan secepat mungkin untuk menghindari hukuman karena kami memasuki tahun pajak baru pada Januari,” tambah Jeff.
Pada 2012, Presiden Barack Obama mengalahkan Mitt Romney dalam pemilu, dan mulai menyoroti kekayaan para miliarder dan latar belakang ekuitas perusahaan mereka.
“Saya khawatir tentang mentalitas pergeseran antara pemilih, orang-orang cenderung menyerahkan masalah pada orang kaya, pada bisnis, dan pada kapitalisme,” kata mantan calon Senat AS dari Connecticut, Peter Schiff, seperti dilansir dari Businessweek.
Perubahan pajak yang kedua adalah pada sektor pajak penghasilan dimana akan diberlakukan batas 401 (k). Jeff menyebut para karyawan diharap memiliki tabungan lebih karena pajak penghasilan akan meningkat sebesar 500 dolar AS (Rp 9.444.500), akan tetapi untuk sektor tunjangan pegawai sebuah perusahaan juga meningkat 50 persen, namun Jeff tidak menyebut untuk angka pensiun.
Jeff menyebut bahwa pada 2015 mendatang diberlakukan batas pengeluaran akun di bank dari para karyawan yang direalokasikan bagi pajak sektor kesehatan.
Batas tahunan kontribusi karyawan ke rekening pengeluaran fleksibel pada 2015 mendatang sebesar 2.550 dolar AS (Rp.16.000.000) untuk biaya perawatan kesehatan yang berkualitas. Itu meningkat lebih dari 50 dolar AS dibanding 2014,
“Mudah-mudahan warga AS memilih opsi ini jika mereka ingin mengambil keuntungan dari asuransi kesehatan,” kata kata penulis buku The Frugal Investor's Guide to Finding Great Stocks ini membeberkan.
Pajak di Amerika Serikat diberlakukan dalam beberapa level yakni pajak federal, pajak negara bagian, dan pajak kota. Amerika Serikat (AS) adalah satu-satunya negara besar yang menerapkan pajak capital gain terhadap aset warganya di seluruh dunia, tidak peduli dimana pun aset mereka berada.
Hantaman krisis ekonomi global yang terjadi lebih dari satu dekade lalu, telah membuat pemerintah Puerto Rico menandatangani undang-undang 18 bulan lalu dan menciptakan surga pajak bagi para warga AS yang kaya.
Jika mereka tinggal di pulau selama setidaknya 183 hari dalam setahun, mereka dapat membayar pajak minimal atau bahkan tidak perlu membayar, tidak seperti di Singapura atau Bermuda, di sana, warga Amerika tidak harus menyerahkan paspor mereka. Pasalnya, Puerto Rico adalah warga negara AS tapi tidak dapat memilih dalam pemilihan federal.
Pajak yang rendah seakan menjadi "Keset Selamat Datang" di Puerto Rico, dan membawa beberapa orang terkaya Amerika datang ke sana. Di Amerika, pajak telah meningkat drastis, setelah 10 tahun tidak mengalami kenaikan di bawah pemerintahan Presiden George W Bush. (investorplace.com/wikipedia.org/businessweek.com).
Editor : Bayu Probo
Kremlin: AS Izinkan Ukraina Gunakan Senjata Serang Rusia Mem...
MOSKOW, SATUHARAPAN.COM-Kremlin mengatakan pada hari Senin ( 18/11) bahwa pemerintahan Presiden Amer...