Loading...
HAM
Penulis: Martha Lusiana 20:29 WIB | Rabu, 29 April 2015

Komnas Perempuan Bekerja Tidak Lihat Warga Negara

Logo Komnas Perempuan. (Foto: Dok Satuharapan.com/Istimewa)

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Ketua Komisi Nasional Anti Kekerasan terhadap Perempuan Indonesia (Komnas Perempuan), Azriana, menyatakan lembaga tersebut bekerja untuk menegakkan hak asasi manusia, tidak melihat warga negara sendiri atau warga negara orang lain, karena hal itu bersifat universal, lintas negara, dan agama.

Azriana menegaskan hal itu kepada satuharapan.com, Rabu (29/4), saat dimintai keterangan terkait respons negatif sebagian masyarakat yang melihat sikap Komnas Perempuan sangat mengintervensi kasus hukuman mati Mary Jane, warga negara Filipina, sementara keselamatan tenaga kerja Indonesia (TKI) yang berada di luar negeri masih dipertanyakan.

Azriana mengaku bahwa pada kasus Siti Zainab dan Karni binti Medi Tarsim, TKI yang telah dieksekusi mati di Arab Saudi karena kasus pembunuhan, Komnas Perempuan tidak memiliki ruang untuk membantu karena lokasi yang jauh dan waktu yang cepat.

“Waktu Zainab dan Karni, kami tidak ada ruang sama sekali untuk membantu lagi dan mereka jauh dari sini. Tak ada yang bisa kami lakukan dalam waktu cepat,” katanya.

Pada saat itu Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Luar Negeri mengaku tidak menerima pemberitahuan atau notifikasi terkait eksekusi tersebut.

Hal ini menjadi pelajaran bagi Komnas Perempuan dan Pemerintah Indonesia dalam menangani kasus buruh migran di luar negeri.

Bila Mary Jane mendapat intervensi yang kuat, Azriana menyatakan, bukan berarti yang lain tidak penting.  Menurutnya, Komnas Perempuan akan memberikan intervensi terhadap kasus yang memiliki banyak peluang agar bisa memaksimalkan usaha-usaha yang bisa dilakukan.

Ia juga mengatakan bahwa tidak semua kasus bisa dipublikasikan karena hal tersebut terkait erat dengan kerahasiaan korban.

Azriana kembali menegaskan, Komnas Perempuan bekerja untuk semua perempuan Indonesia, baik yang ada di Tanah Air maupun di luar negeri. Bahkan, ia melanjutkan, Komnas Perempuan juga hadir bagi perempuan luar negeri yang berada di Indonesia yang mengalami kekerasan.

“Kita bicara hak asasi manusia, bukan ini (bicara, Red) saudara, ini sebangsa. Bicaranya tidak pada tataran seperti itu,” ujar Azriana.


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home