Komunitas Internasional Mengutuk Agresi Turki di Suriah
KAIRO, SATUHARAPAN.COM - Negara-negara Eropa dan Timur Tengah mengecam tindakan militer Turki menyerang pejuang Kurdi di Suriah utara.
Mesir menyerukan pertemuan darurat Liga Arab atas serangan Turki ke Suriah, kata kementerian luar negeri pada hari Rabu (9/10).
"Mesir mengutuk agresi Turki di wilayah Suriah," kata kementerian itu dalam sebuah pernyataan, menambahkan serangan itu "merupakan serangan terang-terangan dan tidak dapat diterima terhadap kedaulatan negara persaudaraan Arab."
Arab Saudi mengutuk serangan Turki terhadap pasukan Kurdi di Suriah utara yang mulai dilancarkan pada hari Senin (7/10), menggambarkannya sebagai "agresi militer."
Uni Emirate Arab juga mengutuk serangan itu, dengan mengatakan serangan itu mewakili perkembangan berbahaya dan agresi yang terang-terangan dan tidak dapat diterima terhadap kedaulatan negara Arab.
Menteri Urusan Eropa Prancis Amelie de Montchalin mengatakan pada hari Rabu bahwa Prancis, Inggris dan Jerman telah menyerukan Dewan Keamanan PBB untuk bertemu membahas serangan Turki di Suriah utara.
Amelie de Montchalin mengatakan ketiga negara juga mengeluarkan pernyataan bersama "mengutuk keras" serangan Turki. Menteri luar negeri Jerman menuduh Turki mengambil risiko kebangkitan ISIS dengan ofensif.
Perdana Menteri Italia Giuseppe Conte mengatakan pada hari Rabu bahwa operasi Turki di Suriah berisiko mengganggu kestabilan kawasan dan merugikan warga sipil.
Ketua Uni Eropa Jean-Claude Juncker menuntut Turki menghentikan operasi militernya terhadap militan Kurdi di Suriah utara.
"Uni Eropa menyerukan Turki untuk menghentikan aksi militer sepihak," kata 28 anggota blok itu dalam satu pernyataan bersama.
"Tidak mungkin apa yang disebut 'zona aman' di Suriah utara, seperti yang dibayangkan oleh Turki, akan memenuhi kriteria internasional dalam pengembalian pengungsi," kata pernyataan itu.
"UE tidak akan memberikan bantuan stabilisasi atau pembangunan di daerah-daerah di mana hak-hak populasi lokal diabaikan," katanya.
Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg mengatakan Turki memberi penjelasan tentang operasi militernya di Suriah utara akan terkendali, menambahkan bahwa penting untuk tidak mengganggu kestabilan kawasan itu lebih jauh.
Stoltenberg mengatakan kepada wartawan bahwa Turki memiliki "kepentingan keamanan yang sah" dan telah memberitahu NATO sehari sebelumnya rencana serangannya terhadap pejuang Kurdi di Suriah.
"Saya memastikan bahwa setiap tindakan yang mungkin dilakukan di Suriah utara adalah proporsional dan terukur," katanya setelah bertemu Perdana Menteri Italia Giuseppe Conte.
"Sangat penting untuk menghindari tindakan yang dapat semakin mengganggu kestabilan kawasan, meningkatkan ketegangan dan menyebabkan lebih banyak penderitaan manusia," tambahnya.
Menteri Luar Negeri Belanda Stef Blok pada hari Rabu memanggil duta besar Turki setelah Ankara melancarkan serangan militer ke Suriah, katanya dalam sebuah pernyataan.
"Belanda mengutuk serangan Turki di timur laut Suriah," kata Blok dalam sebuah pernyataan. "Kami menyerukan Turki untuk tidak melanjutkan jalan yang mereka lalui."
Komite Internasional Palang Merah memperingatkan pada hari Rabu bahwa setiap eskalasi di Suriah utara dapat semakin membahayakan warga sipil. (alarabiya.net)
Prasasti Batu Tertua Bertuliskan Sepuluh Perintah Tuhan Terj...
NEW YORK, SATUHARAPAN.COM-Prasasti batu tertua yang diketahui yang bertuliskan Sepuluh Perintah Tuha...