Kondisi Ekonomi Stabil, Rupiah Menguat ke Posisi Rp 11.972
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Kamis sore bergerak menguat sebesar 114 poin ke posisi Rp 11.972 dibanding sebelumnya Rp 12.086 per dolar AS.
"Bank Indonesia yang mempertahankan suku bunga acuan (BI rate) di level 7,5 persen menunjukkan fundamental ekonomi domestik stabil dan berdampak ke penguatan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS," ujar Pengamat Pasar Uang Bank Himpunan Saudara, Rully Nova di Jakarta, Kamis (13/2).
Ia menambahkan, fundamental ekonomi domestik yang kondusif juga terlihat dari cadangan devisa Indonesia yang naik menjadi 100,651 miliar dolar AS pada Januari 2014.
"Posisi cadangan devisa di atas 100 miliar dolar AS itu membuat psikologis pelaku pasar keuangan domestik baik, itu juga yang membuat transaksi rupiah menguat," kata dia.
Ia memproyeksikan, untuk jangka menengah pergerakan rupiah masih tetap kondusif terhadap dolar AS meski dibayangi sentimen dari pengurangan stimulus keuangan (tapering off) bank sentral AS (the Fed).
Analis Monex Investindo Futures, Zulfirman Basir menambahkan adanya kepastian the Fed yang komitmen untuk tetap menjalankan kebijakan moneter longgarnya membuat pasar stabil.
Dari dalam negeri, lanjut dia, beberapa pelaku pasar keuangan saat ini sedang bersikap waspada menjelang publikasi neraca pembayaran dan transaksi berjalan Indonesia pada 14 Februari.
Sementara itu, kurs tengah Bank Indonesia pada hari Kamis ini (13/2), tercatat mata uang rupiah menguat menjadi Rp 12.073 dibanding sebelumnya (12/2) di posisi Rp 12.115 per dolar AS. (Ant)
Laporan Ungkap Hari-hari Terakhir Bashar al Assad sebagai Pr...
DAMASKUS, SATUHARAPAN.COM-Presiden terguling Suriah, Bashar al Assad, berada di Moskow untuk menghad...