Kontrak Minyak Ekuador dan Ivanhoe Energy Kanada Berakhir
QUITO, SATUHARAPAN.COM – Ekuador dan perusahaan asal Kanada, Ivanhoe Energy, secara resmi mengakhiri kontrak mereka setelah perusahaan menghentikan operasi minyak di negara tersebut pada Agustus karena minyak mentah yang mereka temukan lebih kental dari perkiraan, menurut para pejabat, Rabu (28/1).
Ivanhoe dan perusahaan minyak nasional Petroamazonas Ekuador mengatakan bahwa mereka menyepakati “pemutusan awal secara teknis melalui kesepakatan bersama,” ujar Kementerian Sumber Daya Alam Nonterbarukan dalam sebuah pernyataan.
Ivanhoe diberikan izin untuk beroperasi di provinsi Napo, Amazon, di sebuah wilayah yang diperkirakan memiliki cadangan 4,5 miliar barel, termasuk kilang minyak Pungarayacu.
Perusahaan Kanada tersebut, yang berinvestasi sebesar 61,8 juta dolar Amerika (sekitar Rp 775 miliar) selama beroperasi di Ekuador dari 2008 hingga 2013, tidak berhak atas kompensasi apa pun, kata pihak kementerian.
Pada Agustus, Ivanhoe Energy menarik produksi minyak di Amazon Ekuador setelah menemukan bahwa kilang tersebut memiliki cadangan minyak mentah yang lebih kental dari yang diperkirakan.
Ivanhoe memegang kontrak eksplorasi minyak 30 tahun di hutan Amazon Ekuador, dengan harga 37 dolar Amerika (sekitar Rp 464.000) per barel.
Ekuador adalah negara anggota OPEC paling kecil, yang memproduksi 556.000 barel per hari antara Januari hingga November 2014. (AFP)
Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja
Empat Kue Tradisional Natal dari Berbagai Negara
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Perayaan Natal pastinya selalu dipenuhi dengan makanan-makanan berat untu...