Koran AS Memuat Iklan Anti Ikhwanul Muslimin Mesir
NEW YORK, SATUHARAPAN.COM - Sebuah kelompok anti Ikhwanul Muslimin Mesir pada Sabtu (24/8) memasang iklan satu halaman penuh di surat kabar The New York Times AS yang isinya mengklaim Ikhwannul Muslimin Mesir telah didukung oleh kelompok teroris al-Qaeda dan mereka yang bertanggung jawab atas serangan terhadap individu, gereja-gereja dan lembaga-lembaga publik.
Dalam iklan tersebut, kelompok yang menamakan dirinya "Mesir-Amerika untuk Keadilan" meminta pembaca supaya "bergabung dengan kami dan meminta pada pemerintah kita untuk mengakui bahwa tidak ada yang 'damai' dalam demonstrasi kekerasan dan mereka (ikhwatun Muslimin) adalah mematikan."
Iklan tersebut juga menuduh gerakan Islam itu telah menyerang "lebih dari 90 gereja dan lembaga-lembaga publik" dan menyalahkan mereka atas pembunuhan "individu yang tidak bersalah dan tidak bersenjata." Iklan tersebut juga menyatakan bahwa partai politik Hamas Palestina adalah cabang dari Ikhwanul Muslimin.
Sementara menurut iklan itu, bahwa Hamas telah dicap sebagai organisasi teroris oleh Departemen Luar Negeri AS.
Ikhwanul Muslimin Menolak
"Tuduhan itu hanyalah kebohongan belaka," kata Tariq Morsi, seorang juru bicara dari partai Kebebasan dan Partai Keadilan, Ikhwanul Muslimin yang mengaku tidak memiliki berhubungan dengan mantan presiden Mesir terguling, kepada Al Arabiya Inggris.
"Foto yang digunakan dalam iklan adalah foto peristiwa tanggal 25 Januari atau pada demonstrasi revolusi penggulingan presiden Mohammed Morsi. Semua orang tahu Ikhwanul Muslimin dan sejarah terhormat mereka," tambah Tariq Morsi.
"Saya percaya iklan ini dipimpin oleh kelompok AS untuk menghasut kebencian, permusuhan dan kekerasan antara warga Mesir," tambah dia.
Seseorang memasang sebuah iklan berwarna satu halaman penuh di New York Times seharga antara US$ 169.534 sampai US$ 203.110 kata perwakilan New York Times, pada Al Arabiya Inggris. (alarabiya.net)
Jenderal Rusia Terbunuh oleh Ledakan di Moskow, Diduga Dilak...
MOSKOW, SATUHARAPAN.COM-Kementerian Luar Negeri Rusia mengatakan pada hari Rabu (18/12) bahwa Rusia ...