Korban Banjir dan Tanah Longsor Jepang Barat Capai 175 Jiwa
TOKYO, SATUHARAPAN.COM – Pejabat di Jepang mengatakan jumlah korban meninggal akibat banjir dan tanah longsor yang disebabkan oleh hujan lebat yang mencapai rekor di Jepang barat mencapai 175 orang.
Provinsi Hiroshima merupakan wilayah yang paling parah terkena bencana, dengan jumlah korban meninggal mencapai 71 orang. NHK melaporkan 87 orang dinyatakan hilang pada Rabu (11/7/2018) pukul 07.30 malam waktu Jepang.
Evakuasi dan Kerusakan akibat Hujan Lebat
Pemerintah daerah di Jepang barat mengatakan bahwa hingga pukul 5 sore hari Rabu (11/07/2018), lebih dari 7.000 orang mengungsi di pusat-pusat evakuasi pemerintah di 15 provinsi.
Provinsi Okayama memiliki jumlah pengungsi terbanyak yaitu 3.080 orang dan Provinsi Hiroshima 2.996 orang.
Para pejabat Kementerian Kesehatan mengatakan lebih dari 244.000 rumah tangga tidak mendapat aliran air hingga Rabu siang.
Perusahaan telekomunikasi NTT West menyebutkan 12.000 jaringan telepon rumah dan sambungan Internet terputus di kawasan luas Jepang barat hingga Rabu, pukul 4 sore.
Perusahaan-perusahaan telepon seluler mengatakan hujan lebat telah merusak kabel komunikasi dan infrastruktur, mengganggu berbagai macam layanan.
Mereka mengatakan tengah mengirim BTS-BTS bergerak ke kawasan terdampak serta memperbaiki peralatan secepatnya.
PM Abe Kunjungi Wilayah Bencana di Jepang Barat
Perdana Menteri Shinzo Abe mengunjungi wilayah di Provinsi Okayama yang paling parah terkena dampak bencana akibat hujan lebat di Jepang barat.
Pada Rabu, Abe memeriksa sebuah tanggul yang rusak di Kota Kurashiki, dan meletakkan bunga bagi para korban banjir yang terjadi secara meluas di wilayah tersebut.
Ia kemudian bertemu dengan Gubernur Okayama, Ryuta Ibaragi, yang meminta agar daerah yang terdampak ditetapkan sebagai lokasi bencana alam yang paling, artinya daerah tersebut dapat memperoleh dana dari pemerintah pusat. Gubernur juga meminta dukungan finansial untuk para korban selamat.
Abe mengatakan kepada wartawan bahwa pemerintah pusat akan memberikan dukungan yang komprehensif, mulai dari pasokan dasar sampai tempat pengungsian yang lebih baik serta rumah sementara.
Dia mengatakan bekerja dengan cepat untuk menetapkan lokasi bencana alam yang parah, jadi kewalikotaan tidak harus mengkhawatirkan kekurangan dana. (nhk.or.jp)
Editor : Sotyati
Prasasti Batu Tertua Bertuliskan Sepuluh Perintah Tuhan Terj...
NEW YORK, SATUHARAPAN.COM-Prasasti batu tertua yang diketahui yang bertuliskan Sepuluh Perintah Tuha...