Korban Gempa 180 Jiwa, Hari Ini Filipina Hentikan Pencarian Korban
MANILA, SATUHARAPAN.COM - Petugas penyelamat di Filipina pada Sabtu menghentikan pencarian korban setelah gempa bumi dahsyat di pulau wisata Bohol yang menewaskan sedikitnya 180 orang.
“Operasi penyelamatan berakhir dan saat ini kami melakukan operasi pemulihan,” kata kepala badan penanggulangan bencana Filipina Eduardo del Rosario.
“Kami masih mencari 13 orang lainnya. Responden kami sekarang berada di lokasi untuk mengevakuasi jasad korban,” kata direktur eksekutif Badan Penanggulangan Risiko Bencana Nasional dalam sebuah konferensi pers.
Pulau yang dihuni sekitar satu juta orang tersebut dan merupakan salah satu tujuan wisata utama negara itu mengalami longsor, jembatanambruk, jalanan yang hancur dan bangunan runtuh akibat gempa berkekuatan 7,1 skala Richter pada Selasa.
Terletak di sekitar 600 kilometer (370 mil) dari ibu kota Manila, Bohol dikenal karena pantainya, dikelilingi “Chocolate Hills”, primata tarsius kecil, dan gereja Katolik yang berumur ratusan tahun, banyak yang roboh atau mengalami kerusakan berat.
Del Rosario mengatakan 167 orang tewas di pulau itu. Ada 12 korban tewas di pulau Cebu dan satu di Siquijor. Sebanyak 13 orang masih belum ditemukan.
Tidak ada korban yang dilaporkan berasal dari wisatawan asing.
Gubernur Bohol Edgar Chatto mengatakan dalam konferensi pers yang disiarkan oleh stasiun radio Filipina bahwa listrik telah dipulihkan di pulau tersebut, sementara jalan-jalan utama yang diblokir akibat tanah longsor telah dibuka kembali, mempercepat pengiriman bantuan.
Dewan tersebut mengatakan bahwa gempa tersebut mengungsikan hampir 400.000 orang. Banyak dari mereka yang masih berada di tenda-tenda darurat, khawatir terjadi gempa susulan dan tidak mau kembali ke rumah.
Gempa tersebut merusak lebih dari 34.000 rumah di seluruh wilayah, dengan sekitar 109.000 orang berlindung di kamp-kamp yang dikelola pemerintah di Bohol. (Ant/AFP)
Jenderal Rusia Terbunuh oleh Ledakan di Moskow, Diduga Dilak...
MOSKOW, SATUHARAPAN.COM-Kementerian Luar Negeri Rusia mengatakan pada hari Rabu (18/12) bahwa Rusia ...