Korban KDRT di Australia Disediakan Layanan Penitipan Hewan
MELBOURNE, SATUHARAPAN.COM - Pemerintah Negara Bagian Victoria mendanai program baru yang menyediakan rumah singgah dan pemeliharaan hewan ketika pemiliknya melarikan diri dari tindakan Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT).
Pemerintah Negara Bagian mengatakan layanan itu akan tersedia di seluruh Victoria. Nantinya program ini akan dilaksanakan oleh organisasi yang memberikan pelayanan dan dukungan bagi korban kekerasan keluarga, Safe Steps.
Menteri Keluarga dan Anak-anak, Jenny Mikakos, mengatakan ancaman kekerasan yang dilakukan terhadap hewan peliharaan harus dihentikan korban KDRT tengah berusaha mencari perlindungan.
"Hewan peliharaan merupakan bagian integral dari keluarga dan kita tahu kalau perempuan dan anak-anak kerap memutuskan untuk tidak lari atau perlindungan karena mereka khawatir dengan masa depan dan kesejahteraan hewan peliharaan mereka,” katanya.
"Pihak yang menjadi tempat berlindung korban kekerasan keluarga biasanya sulit menerima hewan peliharaan,” katanya.
"Kita ingin menyediakan korban kekerasan keluarga dukungan berupa tempat dimana mereka bisa menitipkan hewan peliharaan mereka.”
"Ini merupakan isu yang selalu muncul dan program ini akan memberikan orang rasa kepercayaan diri yang lebih tinggi untuk mencari perlindungan dan dukungan,” katanya.
Pemerintah Victoria menyatakan akan menyediakan anggaran sebesar $100.000 selama 4 tahun mendatang dan Safe Steps akan bekerjasama dengan lembaga kesejahteraan hewan seperti RSPCA untuk mengimplementasikan program ini.
"Saat ini kita hanya memiliki proyek kecil, dan sebagian besar didukung oleh relawan yang bersedia memelihara hewan peliharaan korban kekerasan dalam keluarga, tapi jumlahnya sangat sedikit dan tersedia di beberapa kota saja.
"Jadi program ini akan memastikan akses yang lebih besar pada layanan ini,” katanya.
Direktur Safe Steps, Annette Gillespie mengatakan ini merupakan insiatif yang penting.
"Kita tahu penting bagi perempuan untuk memastikan hewan peliharaan mereka juga aman dan terlindungi ketika mereka mengambil pilihan untuk meninggalkan keluarga mereka karena kasus kekerasan,” kata Gillespie.
"Kita tahu kalau hewan peliharaan sering digunakan sebagai senjata terhadap perempuan dan anak-anak oleh pelaku kekerasan. “
"Pelaku menjadikan hewan peliharaan sebagai alat untuk menguasai atau menghukum anggota keluarga.”
"Dan dampak terbesar dari taktik penyiksaan ini sangat dirasakan anak-anak, dalam jangka panjang anak-anak yang menyaksikan penyiksaan dari hewan peliharaan akan menganggap tindakan itu merupakan bagian dari perilaku normal di dalam keluarga,” katanya. (australiaplus.com)
Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja
Otoritas Suriah Tunjuk Seorang Komandan HTS sebagai Menteri ...
DAMASKUS, SATUHARAPAN.COM-Penguasa baru Suriah telah menunjuk Murhaf Abu Qasra, seorang tokoh terkem...