Korban Penculikan Serukan Pengampunan bagi Boko Haram
Baca juga: Boko Haram Akui Menculik 230 Anak Perempuan
NIGERIA, SATUHARAPAN.COM – Seorang gadis yang lolos dari penculikan kelompok teroris Boko Haram menyerukan untuk pengampunan bagi militan ini, dan dia menyalahkan kurangnya pendidikan yang menyebabkan perilaku kekerasan mereka.
Kelompok teroris Boko Haram di Nigeria hampir setahun yang lalu menculik lebih dari 250 anak perempuan dari sebuah sekolah di Desa Chibok, wilayah timur laut Nigeria.
Meskipun ada kampanye melalui jaringan media sosial #BringBackOurGirls yang tersebar luas, sebagian besar dari mereka masih belum ditemukan. Namun demikian, ada 50 gadis berhasil melarikan diri. Salah satu dari mereka adalah Deborah (19 tahun).
Dia menyerukan pengampunan bagi militan Boko Haram, dan menunjukkan bahwa kurangnya pendidikan yang harus disalahkan atas perilaku mereka. Kepada majalah Times, Deborah mengatakan, "Meskipun mereka telah melakukan begitu banyak kerusakan, bagi saya, menghukum mereka tidak akan menjadi jawaban terbaik.’’
Anti Pendidikan Barat
"Hal itu adalah dengan menunjukkan kepada mereka apa yang mereka lakukan sebagai salah. Kebanyakan dari mereka buta huruf. Mereka tidak tahu apa yang mereka lakukan," katanya.
Ironisnya, nama kelompok militan Islam ini jika diterjemahkan bermakna sebagai "pendidikan Barat adalah dosa", dan ideologi Islam yang mereka anut sering menyatu dengan posisi mereka yang sangat anti-Barat, menolaknya karena menilai sebagai dirasakan tidak bermoral.
"Beberapa dari mereka berada bersama geng ini karena kemiskinan. Jadi dengan memberi mereka pekerjaan, membuat mereka menyadari bahwa hal-hal tersebut tidak baik, saya pikir, adalah cara terbaik untuk membantu mereka," kata Deborah.
Kelompok Boko Haram telah meneror wilayah utara Nigeria selama enam tahun terakhir, dan tumbuh menjadi kekuatan teror dari waktu ke waktu. Lebih dari 10.000 orang telah dibunuh dalam aksi kekerasan terkait Boko Haram, menurut data Dewan Hubungan Luar Negeri.
Presiden Nigeria yang baru terpilih, Muhammadu Buhari, telah berjanji untuk mengatasi kelompok militan ini. Dia menjanjikan akan berhasil ketimbang Presiden sebelumnya, Goodluck Jonathan, yang dinilainya telah gagal. Dia menyampaikan janji itu sebelum pemilu pekan lalu bahwa kelompok militan ini dapat ditekan dalam waktu satu bulan.
Kembali Sekolah
Sejak melarikan diri, Deborah kembali ke sekolah. Dia belajar di American University of Nigeria, di Yola, bersama dengan 20 gadis lain yang juga berhasil melarikan diri. Sebuah yayasan amal didirikan untuk memberi beasiswa, termasuk biaya hidup, bagi anak-anak.
"Mereka mengatakan bahwa pendidikan Barat itu buruk, berdasarkan pada agama mereka. Tapi saya pikir bahwa pendidikan Barat adalah segalanya," katanya.
Bersama dengan beberapa gadis lain, Deborah mengatakan mereka telah berusaha sejak mereka melarikan diri dari tahanan Boko Haram dengan tetap bersama-sama dan berdoa bagi gadis-gadis lain ditangkap bersama mereka. Mereka berharap suatu hari nanti mereka akan dibebaskan. (Christian Today)
Empat Kue Tradisional Natal dari Berbagai Negara
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Perayaan Natal pastinya selalu dipenuhi dengan makanan-makanan berat untu...