Korban Tenggelam Feri Korsel: “Kami Belum Mati”
SEOUL, SATUHARAPAN.COM – “Di sini gelap sekali. Kami belum mati. Tolong sebarkan SMS ini,” begitulah pesan layanan singkat (SMS) yang diterima ibu korban tenggelam kapal feri Sewol di perairan Korea Selatan, Selasa (15/4).
Pesan pendek dari telepon seluler itu dikirim beberapa jam setelah feri tenggelam. Pagi ini, Kamis (17/4) operasi besar-besaran dilakukan untuk mencari korban yang diduga masih terjebak dalam feri.
Puluhan penyelam militer, pelaut, marinir, dan polisi, membantu dalam usaha. Tetapi, air dingin, arus deras, dan jarak pandang rendah tampaknya menyulitkan operasi penyelamatan. Suhu air di daerah tersebut sekitar 10 sampai 13 derajat celsius.
Helikopter lepas landas dari kapal Angkatan Laut AS USS Bonhomme Richard Kamis untuk mendukung upaya pencarian, kata Letnan Arlo Abrahamson, juru bicara Angkatan Laut AS di Korea Selatan. Kapal AS juga memiliki penyelam kapal yang bisa membantu mencari jika Pemerintah Korea Selatan memintanya.”
“Dari gambar yang pernah saya lihat, ada jelas beberapa daerah di lambung kapal yang berada di atas air, yang tidak kemasukan air,” kata Mike Dean, wakil direktur Angkatan Laut AS untuk penyelamatan dan menyelam kepada CNN. “Jadi mungkin ada daerah-daerah yang masih mengandung udara untuk bernapas, tapi masalahnya sekarang adalah suhu.”
Proses penyelamatan dilakukan “melawan segala macam kendala,” kata David Gallo, direktur proyek khusus di Woods Hole Oceanographic Institution.
Baru 179 Selamat
Sejauh ini baru 174 penumpang berhasil diselamatkan, empat dilaporkan meninggal, tujuh terluka dan 284 masih belum ditemukan, kata para pejabat.
Foto yang disiarkan di TV menunjukkan kapal feri tersebut miring 45 derajat dengan helikopter terbang di atasnya dan kemudian terbalik hingga hanya buritan kapal itu terlihat.
Feri itu, yang menuju ke pulau wisata Jeju, mengirim sinyal bahaya pada pukul 21.00, Selasa waktu setempat. “Kami mendengar suara dentuman yang sangat besar dan kapal berhenti,” kata seorang penumpang kepada saluran berita YTN melalui telepon.
“Kapal miring dan kami harus berpegangan dengan sesuatu untuk tetap duduk,” tambahnya.
Feri dengan berat 6.825 ton itu, berlayar dari Pelabuhan Incheon pada Selasa malam, mengalami masalah di perairan sekitar 20 kilometer dari Pulau Byungpoong.
Kapal itu membawa total 476 penumpang dan kru, 325 di antaranya merupakan siswa SMA yang melakukan perjalanan ke Pulau Jeju, salah satu tujuan wisata paling populer di negara itu.
Og mengatakan total 34 angkatan laut, penjaga pantai dan sipil serta 18 helikopter dikerahkan untuk operasi penyelamatan.
Og mengatakan Presiden Park Geun-Hye dalam sebuah pesan pribadi “memerintahkan kami untuk melakukan upaya penyelamatan hingga tidak ada korban satu pun.”Di kapal feri itu juga terdapat 150 mobil. (AFP/CNN)
Empat Kue Tradisional Natal dari Berbagai Negara
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Perayaan Natal pastinya selalu dipenuhi dengan makanan-makanan berat untu...