Korban Tewas Ledakan di RS Pakistan Bertambah Jadi 70 Orang
QUETTA, SATUHARAPAN.COM - Jumlah korban akibat sebuah ledakan di rumah sakit umum di Quetta, Pakistan, pada hari ini (8/8) meningkat menjadi 70 orang. Selain itu sedikitnya 112 orang mengalami luka-luka.
Jumlah korban ini dilaporkan oleh saluran televisi yang beroperasi di Pakistan, geo.tv, sebuah angka yang lebih dari dua kali lipat dari angka sebelumnya, yakni 30 orang korban tewas.
Ledakan terjadi ketika jenazah Presiden Balochistan Bar Association, Bilal Kasi, sedang dibawa ke ruang gawat darurat di rumah sakit tersebut. Sebelumnya, Bilal tewas ditembak mati di Jalan Mano Jan.
Mantan Presiden Balochistan Bar Association, Baz Muhammad Kakar, terluka dalam serangan itu. Dia kemudian meninggal karena luka-lukanya di rumah sakit.
Polisi mengatakan pria tak dikenal melepaskan tembakan setelah ledakan. Suasana panik merebak di rumah sakit tersebut setelah insiden. Ledakan terjadi di dekat gawat darurat rumah sakit.
Menurut Geo.TV, para pejabat rumah sakit mengkonfirmasikan jumlah korban tewas.
Dr Abdul Rehman, pengawas medis di Rumah Sakit Sipil, mengatakan 102 orang luka-luka dan dirawat di Rumah Sakit Militer Gabungan (CMH) sementara 10 orang lainnya mendapatkan perawatan medis di Kompleks Medis Balochistan.
Direktur Jenderal Pelayanan Kesehatan Balochistan Dr Masood Nosherwani mengatakan 26 pasien kritis dan dibawa ke Karachi untuk perawatan medis lebih lanjut.
Sebagian besar yang terluka adalah pengacara dan wartawan yang tiba di rumah sakit ketika mereka mendengar berita tentang serangan terhadap dua pengacara senior, kata saksi mata.
Jurukamera Aaj News tewas dalam serangan itu, sementara seorang juru kamera Dawn News terluka parah dan kemudian meninggal karena luka-lukanya.
Keadaan darurat diberlakukan di semua rumah sakit di Quetta.
Polisi mengatakan ini adalah serangan bunuh diri di mana ada delapan kilogram bahan peledak yang digunakan.
Kelompok militan ISIS atau Daesh mengaku bertanggung jawab atas serangan ini.
RAW Terlibat dalam Serangan?
Sementara itu Ketua Menteri, Sanaullah Zehri, mengklaim bahwa agen mata-mata India Research and Analysis Wing (RAW) terlibat dalam serangan itu. Dia menambahkan bahwa itu adalah serangan bunuh diri.
Zehri mengatakan bahwa teroris menyerang sasaran yang lemah. "Bahkan di masa perang tidak ada yang menyerang rumah sakit," katanya.
Perdana Menteri Nawaz Sharif mengutuk hilangnya nyawa berharga dan memerintahkan pemerintah provinsi untuk menangkap pelakunya. "Tidak ada satu orang pun diizinkan untuk mengganggu ketenangan provinsi," kata perdana menteri.
Editor : Eben E. Siadari
KPK Tetapkan Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto, Tersangka Kasus...
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM-Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menetapkan Sekretaris Jenderal PDI Perju...