Korea Utara Tolak Ajakan Berunding Korea Selatan
PYONGYANG, SATUHARAPAN.COM - Korea Utara (Korut) menolak ajakan perundingan yang diajukan Korea Selatan (Korsel) guna membahas masa depan kawasan industri Kaesong.
Menurut juru bicara Korut dalam Komite Perdamaian Untuk Persatuan Korea, perundingan yang dilakukan Ryoo Kihl Jae hanyalah usaha kosong dan tanpa arti. Kenyataannya Korsel masih melakukan latihan militer bersama sekutu, Amerika Serikat (AS). Tambah juru biraca Korut, “Jika Korsel serius dengan ajakan perundingan tersebut, mereka harus menghindari sikap konfrontatif”.
Di sisi lain kawasan industri Kaesong yang mampu memproduksi barang berkualitas mulai sepatu hingga jam tangan mampu mengatasi krisis yang terjadi di semenanjung Korea. Terutama semenjak PBB memberikan sangsi Korut karena uji coba rudal balistik.
Sementara itu Sekretaris Negara AS John Kerry mengunjungi Jepang untuk melakukan pembicaraan mengenai ketegangan di semenanjung Korea. Dalam pembicaraan tersebut Menteri Pertahanan Jepang Itsunori Onodera mengatakan perlunya koordinasi berskala internasional dan meminta dengan tegas agar Korut menghentikan program rudal nuklir.
Sebelum ke Jepang, John Kerry juga melakukan kunjungan ke Beijing untuk mengadakan pembicaraan dengan para pemimpin Cina termasuk Presiden Xi Jinping. Dia mengingatkan tingginya resiko pertaruhan Korut yang menjadi sekutu Cina. Penasehat Negara Yang Jiechi yang bertanggung jawab mengenai kebijakan luar negeri Cina mengatakan, “kami berkomitmen untuk mendukung usaha denuklirisasi di semenanjung Korea dan akan bekerjasama dengan pihak lain termasuk AS sebagai usaha yang konstruktif”.
Editor : Yan Chrisna
Prasasti Batu Tertua Bertuliskan Sepuluh Perintah Tuhan Terj...
NEW YORK, SATUHARAPAN.COM-Prasasti batu tertua yang diketahui yang bertuliskan Sepuluh Perintah Tuha...