Warga Okinawa Menolak Pangkalan Militer AS
TOKYO, SATUHARAPAN.COM – Jepang tahun ini tengah menyongsong peringatan 61 tahun kedaulatan atas wilayahnya setelah dahulu sempat dikuasai Amerika Serikat masa perang dunia II, namun di Okinawa menjadi ironi karena keberadaan pangkalan militer Amerika Serikat (AS).
Jepang dan AS akhirnya sepakat pada 5 April lalu untuk melanjutkan program keamanan wilayah Asia Pasifiknya dengan tetap menempatkan pangkalan militernya di Okinawa. Bahkan pada tahun 2022 berencana menambah wilayah pangkalan untuk markas marinir AS di tepi laut Henoko, Okinawa.
Masyarakat setempat merasa kecewa atas keputusan kesepakatan baru ini. Seperti dilansir NBC News, seorang penduduk lokal pemilik toko bangunan yang bernama Ikuo Nishikawa mengatakan bahwa masyarakat lebih suka bila AS memindahkan sebanyak mungkin sarana dan prasarana pangkalan militernya.
Dari sisi ekonomi mungkin akan memberikan dampak yang positif. Tetapi Nishikawa menunjukkan dilema bahwa pembangunan pangkalan militer yang baru akan berdampak negatif bagi masyarakat. Polusi suara, meningkatnya kriminalitas, kotornya lingkungan dan maraknya hiburan malam adalah ekses yang akan masyarakat terima.
Amerika Serikat dan Jepang melihat kehadiran pangkalan militer di Okinawa sangat penting bagi keamanan keduanya, dan mereka bekerja sama untuk mempertahankan itu. Dalam menanggapi penolakan masyarakat ini, Pentagon menyatakan Amerika Serikat akan mengkonsolidasikan pasukannya dari waktu ke waktu dan akan mengurangi dampak yang merugikan masyarakat Okinawa."
Menurut Pentagon, saat ini jumlah personil militer AS di Jepang sekitar 38000 mayoritas berada di Okinawa. Ditambah lagi sekitar 11000 orang yang menangani kapal induk, 5000 warga sipil pegawai departemen pertahanan, dan 43000 lagi adalah anggota keluarga tentara.
“Bila datang berkunjung ke Henoko di pantai ini lah kami berenang untuk menangkap ikan dan kerang serta menjadi tempat bermain anak-anak, apakah semua ini akan di umah menjadi pangkalan militer?”, tanya pemilih toko bangunan Nishikawa.
Dibangun Oleh Korban Penganiayaan, Bethlehem, Kota Natal AS ...
BETHLEHEM-PENNSYLVANIA, SATUHARAPAN.COM-Pada Malam Natal tahun 1741, para pemukim Moravia menamai ko...