Merayakan Meninggalnya Mendiang Thatcher
LONDON, SATUHARAPAN.COM – Seorang wanita yang bernama Blythe diketahui sebagai pihak yang menyebarkan ajakan kepada orang untuk melakukan demonstrasi merayakan kematian The Iron Lady Margareth Thatcher.
Ajakan berdemo tersebut disebarluaskan kepada jaringan melalui Blythe yang tersebar di seluruh Inggris melalui media sosial Facebook (FB). Diperkirakan ajakan ini sudah tersebar kepada 5000 orang. Demo tersebut diberi sebutan dengan The Witch is Dead atau Matinya Sang Penyihir.
Blythe sendiri memiliki latar belakang seorang guru drama yang bekerja di sebuah lembaga pelatihan yang biasanya bekerja sama dengan sekolah menengah. Dia memiliki keahlian sebagai fasilitator orang muda, sehingga sangat mungkin melakukan tindak kriminal dengan menyalahgunakan keahliannya untuk memprofokasi konflik dan penindasan.
“Ada yang tertarik untuk bergabung dalam pesta perayaan meninggalnya Thatcher?”, pesan Blythe. Dia mengaku sudah menyebarkan pesan ini kepada 5300 orang. Aksi demo tersebut digelar untuk menyatakan ketidak setujuan terhadap kebijakan Thatcher. Khususnya dampak kebijakan menganai buruh di tahun 1984-1985.
“Thatcher punya keluarga dan mereka akan semakin sedih, Thatcher bukan lah musuh kami, tetapi peninggalan dialah yang kami anggap musuh”, kata Blythe. Blythe sendiri diketahui seorang pendukung Partai Buruh. Di masa lalu dia memiliki pengalaman yang buruk karena kebijakan Thatcher
Blythe tidak sendirian, dia memiliki dukungan dari kelompok yang diduga kelompok anarkis dengan nama Class War dan sekutunya All London Anarchist Revolutionary Mob. Dua kelompok tersebut meiliki komitmen untuk rindakan radikal untuk melemahkan negara. Jumlah massa yang mereka miliki sekitar 2000-3000 orang.
Sang pemimpin Class War, Ian Bone mengatakan “Kami akan mengantung patung mendiang Thatcher yang seukuran dengan patung Saddam Husein dan Trafalgar Square adalah lokasi yang sesuai untuk itu. Kami tidak akan mengadakan pawai atau protes, kami hanya melakukan perayaan sederhana”. “Kami tidak bermotif melakukan kekerasan, justru akan ada kegembiraan”, kata Bone.
(telegraph)
Laporan Ungkap Hari-hari Terakhir Bashar al Assad sebagai Pr...
DAMASKUS, SATUHARAPAN.COM-Presiden terguling Suriah, Bashar al Assad, berada di Moskow untuk menghad...