Korsel Terlibat dalam Relokasi Ibu Kota Indonesia
BUSAN, SATUHARAPAN.COM - Menteri Luar Negeri, Retno Marsudi menjelaskan beberapa poin kerja sama bilateral antara Indonesia dan Korea Selatan terkait kerja sama pengembangan atau persiapan relokasi ibu kota dari Jakarta ke Kalimantan Timur.
"Ini juga tadi ditandatangani oleh Pak Menteri PUPR (Basuki Hadimuljono) dengan mitranya Korsel. Pada intinya kerja sama tersebut mengatur beberapa bidang kerja sama antara lain pembangunan kota dalam perspektif kewilayahan," kata Retno Marsudi kepada wartawan di Lotte Hotel Busan, Korsel, Senin (25/11) malam.
Presiden Joko Widodo dan Presiden Korea Selatan Moon Jae-in telah menyaksikan penandatanganan tiga kesepakatan di Hotel Westin Busan, Senin (25/11), yakni selesainya negosiasi comprehensive Economic Partnership (CEPA) antara Indonesia dengan Korea, kesepakatan bebas visa untuk pemegang paspor diplomatik dan dinas dan ketiga adalah MoU mengenai "technical Cooperation on capital city relocation and development".
Menlu menjelaskan bahwa kerja sama persiapan perpindahan ibu kota Jakarta ke Kalimantan Timur ini meliputi perencanaan dan perancangan kota, pembangunan di bidang pekerjaan umum dan perumahan.
"Termasuk rekayasa konstruksi, teknologi, dan manajemen yang menyangkut jalan, jembatan, air bersih, air baku, bendungan, pengendalian banjir, air minum, sistem drainase, persampahan, air limbah domestik, perumahan, dan gedung," katanya.
Retno mengungkapkan bahwa bentuk kerja samanya antara lain adalah "current" informasi, berbagi pengalaman, pengetahuan dan teknologi, penugasan tenaga ahli, peningkatan kapasitas dan juga kerja sama-kerja sama teknis yang disepakati kedua belah pihak.
Presiden Joko Widodo mengungkapkan rencana pemindahan ibu kota dari Jakarta ke Kalimnatan Timur ini saat bertemu dengan beberapa CEO perusahaan besar asal Korea Selatan.
"Saya kira juga anda mendengar Indonesia akan memindahkan ibu kota dari Jakarta menuju Kalimantan Timur," kata Jokowi.
Presiden menjelaskan bahwa Ibu Kota baru tersebut akan didesain sebagai sebuah kota yang smart city, green city, save city, inclusive city.
"Indonesia terbuka untuk melakukan kerja sama dalam rangka pemindahan ibu kota ini. Marilah sekali lagi saya mengajak untuk menguatkan kerja sama ekonomi kita, perdagangan kita, kerja sama investasi kita antara Indonesia dan Korea," kata Jokowi. (Ant)
Laporan Ungkap Hari-hari Terakhir Bashar al Assad sebagai Pr...
DAMASKUS, SATUHARAPAN.COM-Presiden terguling Suriah, Bashar al Assad, berada di Moskow untuk menghad...