Korut Peringatkan “Bencana” Jika Korsel Sebarkan Selebaran
SEOUL, SATUHARAPAN.COM - Korea Utara pada Kamis (9/10) memperingatkan bahwa hubungan antarperbatasan akan berakhir dengan “bencana” jika Korea Selatan tidak menghentikan penyebaran selebaran anti-Pyongyang menandai peristiwa politik penting pekan ini di negara komunis tersebut.
Aktivis Korea Selatan berencana mengirim selebaran anti-Pyongyang ke Korea Utara dari sebuah situs di dekat perbatasan pada Jumat, ketika Pyongyang merayakan ulang tahun berdirinya Partai Buruh yang berkuasa.
Hal itu terjadi saat harapan untuk memperbaiki hubungan antar Korea meningkat setelah adanya kunjungan mengejutkan dari delegasi pejabat tinggi Korea Utara ke Korea Selatan pekan lalu.
Kunjungan pada Sabtu (4/10) itu dipimpin oleh Hwang Pyong-so, wakil pimpinan Komisi Pertahanan Nasional Korea Utara yang baru terplih dan dianggap luas sebagai orang nomor dua di Korea Utara setelah Kim Jong-Un.
Pertemuan itu membuahkan kesekapatan untuk melanjutkan kembali dialog tingkat tinggi yang tertunda selama tujuh bulan saat ketegangan militer di semenanjung meningkat.
Sebuah badan negara Korea Utara yang menangani urusan Korea Selatan mengecam peluncuran selebaran pada Jumat (3/10) sebagai sebuah provokasi “internasional” yang bisa menenggelamkan hubungan antar perbatasan ke dalam bencana.
“Hubungan (antar-Korea) akan kembali berakhir dalam bencana yang tidak terkendali jika otoritas Korea Selatan membiarkan hal ini terjadi,” menurut Committee for the Peaceful Reunification of Fatherland dalam sebuah pernyataan yang dimuat Korean Central News Agency (KCNA) Korea Utara.
Komite tersebut mendesak Seoul untuk mencegah peluncuran selebaran jika mereka berniat memperbaiki hubungan dengan Pyongyang.
Kelompok-kelompok sipil di Korea Selatan sering menyebarkan selebaran di perbatasan yang berisi kritikan terhadap dinasti Kim dan mendesak rakyat Korea Utara untuk bangkit melawan penindasan. (AFP)
Rusia Tembakkan Rudal Balistik Antarbenua, Menyerang Ukraina
KIEV, SATUHARAPAN.COM-Rusia meluncurkan rudal balistik antarbenua saat menyerang Ukraina pada hari K...