Kota Terbesar Pakistan akan Dipimpin dari Dalam Penjara
KARACHI, SATUHARAPAN.COM - Karachi, salah satu kota terpadat di dunia akan diatur dari dalam sel penjara setelah walikota yang baru terpilih, Waseem Akhtar, mengambil alih kekuasaan dari militer Pakistan.
Waseem Akhtar telah sudah dalam masa tahanan di penjara pusat Karachi dan belum ada kejelasan mengenai kapan pembebasannya.
Dia ditangkap pada 19 Juli lalu atas tuduhan melakukan berbagai kejahatan, termasuk provokasi kerusuhan di sejumlah kota pada bulan Mei 2007 dan menyediakan fasilitas kesejatan kepada teroris.
Penahanannya memperpanas bentrokan yang terjadi antara pasukan keamanan dengan Gerakan Muttahida Qaumi (MQM), partai politik yang telah lama mendominasi di Karachi. Padahal pemimpinnya, Altaf Hussain, tinggal dalam pengasingan di London Utara.
Bentrokan MQM dan Petugas Keamanan
Pada hari Senin (22/8) para pengunjuk rasa mengobrak-abrik studio ARY News sebagai bagian dari protes karena kurangnya berita tentang aksi mogok makan.
Media setempat mengatakan bahwa serangan itu terjadi setelah pemimpinnya, Altaf Hussain, meyerukan protes. Hussain mengarahkan para orang Muttahida untuk mengakhiri aksi mogok makannya dalam rangka melawan tuduhan “kekejaman dan ketidakadilan” yang ditujukan ke partai MQM.
MQM telah menghadapi tuduhan pemerasan, penculikan, penyiksaan, dan pembunuhan. Meskipun demikian partai ini membantah memiliki hubungan dengan kejahatan.
Kashif Abbasi, penyiar senior ARY, mengatakan kepada media Pakistan Dawn bahwa Hussein yang memerintahkan mereka (orang-orang Muttahida) untuk melakukannya, dan tidak sampai 10 menit aksi ricuh di stasiun TV ARY terjadi.
Satu orang dilaporkan tewas dan belasan lainnya mengalami cedera ketika polisi membubarkan para pengunjuk rasa - para pendukung parai MQM.
MQM memutuskan untuk menunjuk Akhtar maju sebagai jagoannya dalam pemilihan walikota pada bulan Desember 2015.
Akhtar akan menjadi calon walikota pertama yang terpilih ketika berada dalam penjara.
Nasreen Jalil, seorang senator MQM, mengatakan bahwa Akhtar akan berusaha untuk mengatasi berbagai masalah kota yang dipadati 20 juta orang dari dalam penjara.
“Hal ini mungkin berlangsung berbulan-bulan sehingga kami akan meminta pemerintah untuk membiarkannya memiliki kantor di penjara,” tuturnya. (theguardian/bbc)
Editor : Eben E. Siadari
Daftar Pemenang The Best FIFA 2024
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Malam penganugerahan The Best FIFA Football Awards 2024 telah rampung dig...