“KPK Tak Perlu Calon dari Kejagung dan Polri”
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Anggota Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) Arteria Dahlan mempertanyakan niat para calon pemimpin Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang berasal dari Kejaksaan Agung (Kejagung) dan Kepolisian. Menurut dia, seharusnya sosok dari Kejagung dan Kepolisian bisa lebih fokus membenahi instansi masing-masing.
“Saya hormati dan hargai teman-teman dari Kejagung dan Kepolisian yang ikut mendaftar calon pemimpin KPK. Tapi saya bertanya, apa benar niatnya menguatkan KPK? Saya rasa KPK tidak perlu dikuatkan,” kata Arteria kepada satuharapan.com, di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Kamis (2/7).
Menurut politisi Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan itu, KPK tidak perlu dikuatkan sosok-sosok dari Kejagung dan Polri, sebab para pendaftar calon pemimpin KPK adalah sosok-sosok terbaik bangsa. “Sosok yang daftar calon pemimpin KPK saat ini adalah orang terbaik bangsa, saya saja yang merasa bersih tidak berani daftar calon pemimpin KPK, karena saya yakin banyak orang baik lebih dari saya,” ujar dia.
Lebih lanjut, Arteria mengkhwatirkan bila KPK terus diisi pemimpin dari Kejagung dan Polri akan timbul paradigma yang tidak sesuai dengan harapan pembentukan KPK, dengan kata lain terbiaskan dengan kepentingan yang dibawa oleh perwakilan Kejagung dan Kepolisian.
“Biarlah KPK bermain dengan paradigmanya sendiri, kalau mereka disususpi teman-teman Kejagung dan Kepolisian, saya khawatir paradigma KPK tidak seperti paradigma KPK yang kita harapkan, takutnya justru terbiaskan,” ujar dia
“Sayang itu, karena tujuan pembentukan KPK itu untuk menyelesaikan masalah yang tidak diselesaikan teman-teman Kejagung dan Kepolisian,” Arteria menambahkan.
Hingga saat ini, Panitia Seleksi (Pansel) Calon Pemimpin KPK telah menerima 20 nama calon berlatarbelakang profesi polisi. Tujuh di antaranya adalah purnawirawan.
Juru bicara Pansel Calon Pimpinan KPK, Betti Alisjahbana mengaku tidak mengingat secara detail soal identitas calon dari kepolisian. Tapi dia membenarkan ada nama Kepala Kepolisian Daerah Papua Inspektur Jenderal Yotje Mende dan Brigadir Jenderal Basaria Panjaitan.
"Sepertinya kapolda hanya satu, saya tak ingat ada nama mantan Kapolda Riau," kata dia.
Sedangkan dari Kejagung, menurut Betti, ada tiga nama yang mendaftarkan diri. Calon dari Kejagung dan Kepolisian diperkirakan akan lolos seleksi administrasi karena, kata dia, para aparat tersebut terbiasa sangat tertib dan lengkap.
Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...