Kunjungan Wisman Turun 4,99 Persen karena Asap
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Jumlah kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) pada Oktober 2015 mengalami penurunan 4,99 persen atau mencapai 825.818 kunjungan bila dibandingkan jumlah kunjungan pada September 2015 yang mencapai 869.179 kunjungan. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat penurunan wisman kali ini masih disebabkan dampak asap dari kebakaran hutan.
“Kalau dibandingkan pada September 2015 ada penurunan 4,99 persen. Penurunan ini lebih banyak disebabkan oleh bencana asap,” kata Deputi bidang Distribusi dan Jasa Sasmito Hadi Wibowo di Kantor BPS Jalan Dr. Sutomo Jakarta Pusat, hari Selasa (1/12).
“Bencana asap terutama yang melanda tiga pulau besar kita yaitu Sumatera, Kalimantan dan Sulawesi dan juga asap itu menyambangi Singapura, Malaysia bahkan sampai ke Thailand mengurangi atau tidak membuat kenaikan yang spektakuler ke jumlah wisata bulan Oktober sehingga hanya naik 2,11 persen bila dibandingkan Oktober 2014.”
Kemudian, secara kumulatif Januari hingga Oktober 2015 jumlah kunjungan wisman ke Indonesia mencapai 8,02 juta kunjungan. Ini artinya, kunjungan wisman mengalami peningkatan 3,38 persen dibandingkan pada periode yang sama tahun 2014 yang hanya mencapai 7,76 juta kunjungan. Sasmito menambahkan meskipun ada bencana asap yang muncul dari bulan Agustus 2015 hingga Oktober 2015, namun setiap bulannya kunjungan wisman masih lebih tinggi bila dibandingkan pada periode yang sama tahun sebelumnya.
Dia berharap, pada bulan Desember 2015 mendatang kunjungan wisman akan naik hingga satu juta orang karena memasuki musim liburan Natal dan Tahun Baru.
Penurunan jumlah kunjungan wisman pada Oktober 2015 ini terjadi di hampir semua pintu masuk utama kecuali bandara Soekarno Hatta.
“Kemudian kalau wisman di berbagai pintu utama di Indonesia hampir semua mengalami penurunan baik di Kualanamu, di Batam kemudian kecuali di Soekarno Hatta. Tapi di Husein Sastranegara dan di Juanda juga mengalami penurunan yang lumayan sepanjang Oktober 2015 dibanding September 2015 tapi kalau secara year on year (yoy) sangat bervariasi.”
Dia menjelaskan penurunan jumlah wisman yang masuk di bandara Juanda karena dampak dari Gunung Raung, sedangkan di Husein Sastranegara terjadi karena adanya perbaikan landasan bandara. Kemudian, hampir sama seperti di bandara Juanda, penurunan jumlah wisman juga terjadi di bandara Kualanamu karena dampak dari Gunung Sinabung.
Editor : Eben E. Siadari
Bebras PENABUR Challenge : Asah Kemampuan Computational Thin...
Jakarta, satuharapan.com, Dunia yang berkembang begitu cepat memiliki tantangan baru bagi generasi m...