Lahan Kosong akan Dibangun Ruang Publik Terpadu Ramah Anak
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), menduga aksi kekerasan anak yang mulai marak diakibatkan lingkungan permukiman yang kurang nyaman. Tanah kosong yang biasa untuk berkumpul para remaja, akan dijadikan Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA).
"Harusnya RT/RW memberikan perhatian. Kalau ada orang aneh kumpul-kumpul, dilaporkan ke pihak berwajib. Kalau nggak seperti itu, anak kita berada dalam bahaya. Apalagi di daerah itu ada tanah kosong," kata Basuki di Candi Bentara Convention Hall Putri Duyung Ancol, Minggu (11/10).
Gubernur mengharapkan lurah terjun aktif mendata lahan kosong, sehingga kalau bisa akan dibeli dan diubah menjadi RPTRA. Dengan begitu, meskipun anak-anak berkumpul di RPTRA, akan tetap bisa dipantau. "Lapor saja. Biar kita beli, untuk dibangun RPTRA. Kalau RPTRA ada, anak bisa bermain di sana dengan aman karena dikontrol pakai closed-circuit television (CCTV)," katanya.
Saat ini, di Ibukota terdapat 63 unit RPTRA. Letaknya tersebar di lima wilayah kota dan satu kabupaten. Pengerjaannya akan selesai di penghujung tahun. "Tahun depan kita ingin itu diperbanyak sekitar 150," kata Gubernur. (beritajakarta.com)
Editor : Sotyati
Penyakit Pneumonia Terus Menjadi Ancaman bagi Anak-anak
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM-Wakil Menteri Kesehatan, Dante Saksono Harbuwono, mengatakan, pneumonia ser...