Laju Vaksinasi Dipercepat untuk Mencapai Kekebalan Kelompok
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM-Wakil Menteri Kesehatan dr. Dante Saksono Harbuwono, mengatakan laju penyuntikan vaksin COVID-19 dipercepat untuk mencapai kekebalan kelompok (herd immunity).
Pada awal vaksinasi tanggal 13 Januari 2021 Indonesia butuh waktu 26 pekan untuk mencapai 50 juta suntikan. Namun di akhir Agustus 2021 lalu, Indonesia berhasil mencapai 50 juta kedua hanya dalam waktu enam pekan.
Ketika menyambut kedatangan vaksin Pfizer di Jakarta, hari Kamis (2/9), dia mengatakan, "Percepatan vaksinasi sedemikian rupa sehingga kita makin lama makin punya pengalaman untuk melaksanakan vaksinasi lebih cepat."
Selama Agustus, stok vaksin bertambah sekitar 43 juta dosis dan distribusi vaksin sebanyak 15,2 juta di pekan ke-4 Agustus dan 20,3 juta di pekan ke-5 Agustus dan awal September. Laju suntikan juga telah ditingkatkan menjadi 10 juta per 10 hari sejak Agustus.
Dante optimistis target 2,3 juta dosis per hari pada September, seperti yang ditetapkan Presiden Joko Widodo, bisa tercapai.
"Diperlukan dukungan seluruh elemen masyarakat, pemerintah, dinas kesehatan daerah, TNI, Polri, organisasi masyarakat, dan swasta untuk terus dapat mempercepat laju vaksinasi," kata Dante.
Tren Penurunan Kasus Baru
Dia juga menyinggung tren penurunan kasus konfirmasi COVID-19 di berbagai provinsi terus berlanjut sebesar 25% dibandingkan pekan sebelumnya. Diikuti dengan kesembuhan yang terus meningkat. Kementerian Kesehatan juga mencatat penurunan angka kematian mencapai 37% dibanding pekan sebelumnya. Begitu juga dengan positivity rate nasional juga menurun hingga 10,36%.
"Mudah-mudahan tren positivity rate makin lama makin turun, sejalan dengan berbagai protokol kesehatan yang kita kampanyekan dan berbagai vaksinasi yang sudah kita berikan kepada masyarakat," ujarnya.
Menurut Dante, sejumlah negara yang vaksinasi di atas 50% dari jumlah penduduk seperti Amerika Serikat, Inggris, Israel, dan Jepang kembali mengalami lonjakan kasus. Dia menyebut, hal tersebut karena protokol kesehatan yang tidak dijaga. Jadi walaupun Indonesia mengalami akselerasi yang cepat dalam vaksinasi, protokol kesehatan harus dijalankan supaya tidak terjadi lonjakan selanjutnya.
"Kita tetap harus waspada, tetap menahan diri untuk melakukan mobilitas, disiplin menjaga protokol kesehatan, dan segera divaksinasi. Karena vaksinasi dan protokol kesehatan terbukti mampu menurunkan laju penyebaran virus," kata Dante.
Editor : Sabar Subekti
Jerman Berduka, Lima Tewas dan 200 Terluka dalam Serangan di...
MAGDEBURG-JERMAN, SATUHARAPAN.COM-Warga Jerman pada hari Sabtu (21/12) berduka atas para korban sera...