Lawatan Paus Fransiskus ke Amerika Serikat dan Kuba
WASHINGTON, SATUHARAPAN.COM – Paus Fransiskus pada hari Kamis (24/9) menyampaikan pidato bersejarahnya di hadapan ratusan anggota Kongres Amerika Serikat (AS), sehari setelah menggelar pembicaraan dengan Presiden Amerika Serikat Barack Obama di Gedung Putih.
Ini merupakan kunjungan dan pidato pertama kali pemimpin tertinggi Gereja Katolik dalam sidang gabungan anggota kongres selama kurang lebih sekitar 40 menit. Dalam kesempatan itu Paus mengatakan, “Kami mengetahui bahwa tidak ada agama yang kebal dari bentuk delusi individu atau ideologi ekstremisme. Ini menandakan kita harus waspada terhadap segala bentuk fundamentalisme, baik itu agama, atau bentuk lainnya,” ujar Paus, yang kini berusia 78 tahun dan berasal dari Argentina itu.
Dia menambahkan, "Sebuah perimbangan diperlukan untuk memerangi kekerasan yang dilakukan atas nama agama, ideologi, atau sistem ekonomi, sementara juga mengamankan kebebasan beragama, kemerdekaan intelektual, dan kebebasan individu.”
Paus mengungkapkan rasa hormatnya kepada mendiang Presiden AS Abraham Lincoln, dan menyebutnya sebagai salah satu “penjaga kebebasan”. Paus memuji pejuang hak sipil AS Martin Luther King yang tewas terbunuh, dan mengatakan, “mimpinya terus menginspirasi kita semua.” (AFP)
Editor : Sotyati
60.000 Warga Rohingya Lari ke Bangladesh karena Konflik Myan...
DHAKA, SATUHARAPAN.COM - Sebanyak 60.000 warga Rohingya menyelamatkan diri ke Bangladesh dalam dua b...