Lawatan Putri Mako ke Amerika Tengah

Putri Jepang Mako (kanan) dan Menteri Luar Negeri Salvador Hugo Martinez melambaikan tangan dalam upacara penyambutan di kediaman presiden di San Salvador pada 3 Desember 2015. Putri Mako tengah dalam kunjungan tiga hari ke El Salvador kemudian akan bertolak ke Honduras. AFP PHOTO/Marvin Recinos

Putri Jepang Mako (tengah), arkeolog Jepang Shione Shibata (kiri) dan Menteri Kebudayaan El Salvador Ramon Rivas (kanan) mengunjungi sebuah situs purbakala Joya de Ceren di San Juan Opico, 40 km dari barat San Salvador, pada 5 Desember 2015. Putri Mako sedang dalam kunjungan tiga hari di El Salvador dan kemudian dia akan pergi ke Honduras. AFP PHOTO/Marvin Recinos

Putri Jepang Mako (kiri) disambut oleh Ibu Negara Honduras Ana Garcia de Hernandez (kanan) dan Wali Kota San Pedro Sula Armando Calidonio (tengah) saat kedatangannya di bandara internasional di San Pedro Sula, Honduras, pada 6 Desember 2015. AFP PHOTO/Gerardo Mazariegos

SAN SALVADOR, SATUHARAPAN.COM – Putri Mako, cucu dari kaisar Jepang Akihito, pada hari Kamis (3/12) memulai kunjungan kenegaraannya ke El Savador, Amerika Tengah. Kunjungan itu dalam rangka memperingati 80 tahun hubungan diplomatik Jepang dengan negara-negara di kawasan tersebut.

Mako yang berusia 24 tahun tiba di El Savador pada hari Rabu (2/12) malam menurut pejabat Jepang. Mako dijadwalkan bertemu dengan Menteri Luar Negeri El Savador Hugo Martinez di kediamannya, sebelum melakukan pertemuan pribadi dengan Presiden El Savador Sanchez Ceren.

Selama di El Savador, cucu kaisar Jepang ke-125 tersebut rencananya juga akan mengunjungi teater, dan kompleks kasino di kota Santa Ana, yang merupakan situs arkeologi suku Maya Joya de Ceren serta sebuah kampus yang menyelenggarakan berbagai projek penelitian dengan pendanaan dari Jepang.

Pada hari Minggu (6/12), Putri Mako akan bertolak ke Honduras dan dijadwalkan kembali ke Jepang pada tanggal 12 Desember 2015 mendatang. Jepang membuka hubungan diplomatik dengan negara-negara di Amerika Tengah, diantaranya El Savador, Honduras, Guetamala, Nikaragua, dan juga Kosta Rika sejak tahun 1935. (AFP)

Editor : Bayu Probo