Lebah vs Lalat
SATUHARAPAN.COM – Menyaksikan tayangan dunia binatang di televisi kerap membawa kita pada sebuah pencerahan. Kehidupan lebah misalnya. Lewat instingnya, akan selalu menemukan bunga, sebagai makanannya. Oleh instingnya, kehidupan lebah pun berkutat di seputar: bunga, madu, bunga, madu… dan seterusnya. Lain halnya dengan lalat (bukan lalat buah). Lantaran insting pula, lalat bagaimanapun juga akan menemukan kotoran. Sejauh-jauhnya lalat terbang, ujung-ujungnya selalu akan mendarat di kotoran.
Mari kita lupakan sejenak insting kedua binatang tadi! Sekarang kita coba aplikasikan dalam kehidupan manusia. Sebagai manusia kita memiliki kehendak bebas dari Sang Pencipta. Kebebasan memilih apa pun yang akan kita masukkan di hati kita. Kita bebas menafsirkan segala sesuatu yang terjadi sesuka-sukanya. Bahkan Tuhan sekalipun, tidak mendikte isi hati kita.
Jika demikian, hati kitalah yang akan menentukan berkutat dalam hidup seperti apa kita sekarang dan nanti. Itulah sebabnya, ada orang yang mulia, sukses, sehat dan bahagia. Namun, ada juga yang gagal, sakit-sakitan, kekurangan, dan tidak merasa bahagia. Tentu itu semua itu bukan kebetulan karena tidak ada yang kebetulan dalam hidup ini. Semuanya rangkaian sebab dan akibat. Terlalu naif pula, jika perbedaan ”status” kehidupan itu melulu kita kaitkan pada sebuah variabel: kerja keras. Tanpa sikap hati yang benar, kerja keras terbukti hanya melelahkan kita saja.
Adalah bijak untuk selalu mengaktifkan, membiasakan, memperkuat ”insting lebah” kita. Supaya betapapun keadaannya, kita akan selalu menemukan bunga untuk menghasilkan madu. Dalam arti kehidupan yang bermanfaat untuk diri sendiri dan orang lain.
Kita tentu tidak ingin kehidupan kita seperti lalat, berkutat dalam kotoran, sampah, bau busuk, pergaulan buruk, perkawinan yang berantakan, kesehatan yang menyedihkan, kesulitan finansial, hidup yang morat-marit, dan berakhir pada kehinaan. Kehinaan yang tentu turut menyebarkan penyakit (pengaruh buruk) bagi orang lain
Jika demikian, maka kesimpulannya adalah bagaimana menjaga hati kita. Itu sejalan dengan peringatan Raja Sulaiman: ”Jagalah hatimu, dengan segala kewaspadaan, karena dari situlah terpancar kehidupan.”
Editor: ymindrasmoro
Email: inspirasi@satuharapan.com
Kremlin: AS Izinkan Ukraina Gunakan Senjata Serang Rusia Mem...
MOSKOW, SATUHARAPAN.COM-Kremlin mengatakan pada hari Senin ( 18/11) bahwa pemerintahan Presiden Amer...