Lebanon Tahan 9 Orang Terkait Ledakan Beirut
BEIRUT, SATUHARAPAN.COM – Pasukan keamanan Lebanon menahan sembilan orang, sebagian besar warga negara Suriah, terkait dua ledakan bom di Beirut pada pekan lau, yang menewaskan 44 orang.
"Hingga kini, jumlah yang ditahan ialah tujuh warga Suriah dan dua orang Lebanon, salah satu di antaranya hampir menjadi pengebom bunuh diri dan yang lain diselundupkan dari perbatasan Suriah," kata Menteri Dalam Negeri Lebanon Nuhad Mashnuq dalam jumpa pers, yang disiarkan televisi, hari Minggu (15/11).
"Seluruh jaringan bom bunuh diri dan pendukungnya ditangkap dalam waktu 48 jam setelah ledakan," kata Mashnuq.
Ia mengatakan warga Suriah itu ditangkap di perkampungan pengungsi di Burj al-Barajneh dan rumah susun di distrik Ashrafieh, yang digunakan sebagai tempat menyiapkan sabuk peledak.
Rencana awal tampaknya untuk mengutus lima pelaku bom bunuh diri ke sebuah rumah sakit, kata Mashnuq, namun ketatnya keamanan memaksa mereka mengalihkan target ke daerah padat penduduk.
Pengeboman pada Kamis (12/11) mencabut 41 nyawa—jumlah terbesar dari korban sejak perang saudara Lebanon 25 tahun yang lalu—dan melukai lebih dari 200 orang.
Sedikitnya 41 orang tewas dan lebih dari 200 lainnya mengalami luka-luka ketika dua bom meledak berdekatan di sebuah kawasan permukiman di selatan ibu kota Lebanon, Beirut, seperti dilaporkan CNN.
Pihak berwenang, seperti dikutip BBC, mengatakan dua bom yang meledak di kawasan permukiman Burj al Barajneh, yang banyak dihuni umat Syiah itu, merupakan serangan bunuh diri.
Kelompok militan Negara Islam atau ISIS, yang beraliran Sunni, sudah mengaku melakukan serangan itu, namun belum ada peneguhan atas pernyataan sepihak itu.
Serangan kali ini merupakan yang paling mematikan dengan jumlah korban jiwa terbesar di Beirut sejak berakhirnya perang saudara di Lebanon 25 tahun lalu.
Perdana Menteri Tammam Salam mengecam serangan dan meminta faksi-faksi yang bertikai di Lebanon untuk bersatu dalam melawan apa yang disebutnya sebagai “rencana untuk menciptakan perselisihan”.
Dua pengebom meledakkan diri dengan jarak yang tidak terlalu jauh satu sama lain pada pukul 18.00 waktu setempat, Kamis 12 November. Laporan CNN menyebutkan, pihak yang berwenang mengatakan salah seorang yang diduga akan melakukan serangan bom yang berhasil ditangkap, berkewarganegaraan Lebanon. Dia mengaku, bersama tiga temannya, memasuki Lebanon dari Suriah, dua hari sebelumnya. (Ant/AFP/BBC).
Editor : Bayu Probo
AS Laporkan Kasus Flu Burung Parah Pertama pada Manusia
NEW YORK, SATUHARAPAN.COM-Seorang pria di Louisiana, Amerika Serikat, menderita penyakit parah perta...