Lebaran Meningkatkan Redistribusi Pendapatan
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Menjelang lebaran adalah saat dimana para pendatang di kota-kota besar bersiap untuk pulang ke daerah asal mereka masing-masing atau yang biasa disebut dengan mudik. Saat mudik, mereka membawa pulang oleh-oleh dari tempat perantauan ke daerah asal. Begitu pula sebaliknya, saat akan kembali ke tempat perantauan, para pemudik akan membeli oleh-oleh dari daerah asal mereka untuk dijadikan buah tangan bagi kerabat.
Hal ini berdampak sangat positif bagi redistribusi pendapatan daerah dalam sektor riil. Tidak hanya dalam bidang pusat oleh-oleh saja, tetapi juga dalam hal tempat-tempat wisata, bisnis kuliner lokal, persewaan mobil, industri kue dan juga UMKM lainnya.
Fakta tersebut serupa dengan apa yang dikemukakan oleh pakar ekonomi sekaligus Staf Khusus Kepresidenan (SKP) bidang Ekonomi dan Pembangunan, Prof. Firmanzah, Ph. D. Ia menyatakan bahwa momen Lebaran seperti ini menciptakan redistribusi pendapatan ke daerah-daerah, banyaknya investasi dan bertumbuhnya pusat-pusat ekonomi yang baru.
Setiap tahun prosentase kumulatif jumlah pemudik semakin meningkat. Baik yang berasal dari kota-kota besar maupun TKI dari luar negeri. “Ini sekaligus menunjukkan semakin meningkatnya daya beli masyarakat, dengan semakin meningkatnya migrasi penumpang mudik dari kenderaan umum ke kendaraan pribadi,” terang Firmanzah dalam perbincangan di Jakarta, Senin (5/8) pagi.
Menurutnya, meningkatnya aktivitas mudik Lebaran 2013 ini merupakan hasil dari pertumbuhan ekonomi yang stabil, meningkatnya kelas menengah dan mulai adanya perbaikan konektifitas nasional, seperti perbaikan infrastruktur jalan raya, pelabuhan dan bandara.
Empat Peluang Ekonomi
Melihat dari fenomena mudik lebaran tersebut, menurut Prof. Firmanzah, ada empat peluang ekonomi yang tercipta terhadap perkembangan ekonomi daerah bahkan sampai ke tingkat nasional.
Peluang pertama, aktifitas mudik membuat perputaran uang di daerah semakin cepat. Hal ini tidak hanya dilihat dari uang tunai saja, melainkan dari pembelian alat-alat elektronik, pakaian, bahan makanan dan minuman,dll. Semuanya akan bergerak pindah dari kota ke kota, desa ke desa dan perkampungan lainnya.
Kedua, mudik meningkatkan layanan perbaikan infrastuktur dasar yaitu pembangunan atau perbaikan jalan darat seperti kereta api, bandara, bahkan pelabuhan laut.
Ketiga, mudik lebaran juga mampu meningkatkan pertumbuhan ekonomi yakni melalui peningkatan konsumsi.
Keempat, bertumbuhnya investasi di pedesaan. Investasi tersebut harus diawasi agar dapat menggerakkan semua sektor ekonomi di bidang peternakan, usaha kecil, industri rumahan, perikanan, bahkan di dalam bidang perdagangan.
Untuk mengoptimalkan empat peluang tersebut, semua pihak dihimbau agar bisa bersinergi dalam bekerja sama sehingga dapat menciptakan suasana yang kondusif dalam membangun ekonomi di masyarakat. Peningkatan pelayanan dalam sarana dan prasarana pun dibutuhkan agar semuanya bisa berjalan dengan baik. (setkab.go.id)
Editor : Sabar Subekti
Bebras PENABUR Challenge : Asah Kemampuan Computational Thin...
Jakarta, satuharapan.com, Dunia yang berkembang begitu cepat memiliki tantangan baru bagi generasi m...