Ledakan Tambang di Tiongkok, 33 Pekerja Meninggal
BEIJING, SATUHARAPAN.COM – Sebanyak 33 penambang yang hilang setelah ledakan di tambang baru bara di Tiongkok pada awal pekan ini telah dinyatakan meninggal dunia, ungkap media pemerintah pada Rabu (2/11), dalam kecelakaan tambang terbaru di negara tersebut.
Menurut kantor berita resmi Xinhua 15 jenazah terakhir telah dievakuasi dari tambang yang terletak di Jinshangou, di kota Chongqing, Tiongkok barat daya. Hanya dua pekerja tambang yang mampu melarikan diri pada ledakan yang terjadi pada Senin (31/10) tersebut.
Meski penyebab ledakan tersebut masih belum diketahui, penyelidikan awal menunjukkan tambang batu bara telah melebihi batas penambangan, ventilasi yang buruk, dan memiliki peralatan tak memadai dan rusak, kata Xinhua.
Tambang Jinshangou yang dimiliki secara pribadi tersebut dilisensikan untuk menghasilkan 60.000 ton batu bara per tahun.
Tiongkok adalah produsen batu bara terbesar di dunia dan kecelakaan di pertambangan adalah hal yang sering terjadi. (AFP/Ant)
Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja
Kremlin: AS Izinkan Ukraina Gunakan Senjata Serang Rusia Mem...
MOSKOW, SATUHARAPAN.COM-Kremlin mengatakan pada hari Senin ( 18/11) bahwa pemerintahan Presiden Amer...