Legislator: Tugas Dubes RI Semakin Berat
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Wakil Ketua Komisi I DPR RI, Tantowi Yahya, menilai tugas duta besar Indonesia untuk negara-negara sahabat, semakin berat, terkait tekad Indonesia memantapkan posisinya sebagai negara berdaulat.
"Satu di antaranya karena tekad Indonesia memantapkan posisinya sebagai negara berdaulat, berdiri sejajar dengan negara-negara lain," katanya di Jakarta, Senin (10/8).
Dia mengatakan, diberlakukannya hukuman mati bagi pemasok narkoba dan penenggelaman kapal-kapal nelayan asing yang mencuri ikan di perairan Indonesia, menunjukkan Indonesia tidak mau didikte oleh siapa pun.
Menurut dia, duta besar RI harus mampu menunjukkan karakter bangsa Indonesia dengan baik, dan harus mempunyai jiwa salesman, karena salah satu tugas penting yang dibebankan kepada mereka adalah diplomasi ekonomi.
"Politik luar negeri itu adalah politik dan kebijakan dalam negeri yang kita laksanakan di luar negeri, dalam rangka kepentingan bangsa dan negara," katanya.
Politisi Partai Golkar itu menilai diperlukan seseorang dengan kemampuan dan kecekatan khusus untuk menjadi duta besar dan kepala perwakilan Indoensia di negara sahabat.
Dia mengatakan, yang bersangkutan harus paham dengan konstelasi politik dalam negeri, posisi Indonesia di percaturan politik dunia, dan mampu berkomunikasi dengan baik agar mampu menjadi salesman top dalam rangka mendatangkan investasi sebanyak mungkin ke tanah air.
Tantowi menegaskan, usaha-usaha untuk memaksakan seseorang menjadi duta besar tanpa melihat kemampuan seperti yang dijelaskannya, hanya akan merugikan Indonesia.
"Kader-kader parpol dan mereka yang dianggap berjasa sepanjang mampu tentu saja bisa dipertimbangkan. Selebihnya bisa diakomodasi di posisi lain, yang tidak terlalu strategis bagi kepentingan bangsa dan negara kita saat ini," katanya.
Selain itu dia menjelaskan sesuai ketentuan UU, Presiden wajib meminta pertimbangan DPR untuk calon duta besar yang diajukan.
Menurut dia, Komisi I DPR RI akan melaksanakan uji kepatutan dan kelayakan, untuk menentukan apakah calon yang diajukan patut dan pantas.
"Siapa aja, warga negara Indonesia berhak dicalonkan menjadi duta besar sepanjang memenuhi kriteria dan disetujui pencalonannya oleh Presiden RI," katanya.
Menurut dia, selama ini komposisi duta besar RI yaitu 70 persen karier atau berasal dari internal Kementerian Luar Negeri, dan sisanya nonkarier atau jalur parpol dan meja Presiden.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo mengajukan 33 nama calon duta besar Indonesia untuk negara-negara sahabat ke DPR.
Ke-33 nama itu yakni Hasan Bagis (Abu Dhabi, Uni Emirat Arab), Safira Machrusah (Alffer, Aljazira), Bambang Antarikso (Baghdad, Irak), Husnan Bey Fananie (Baku, Azerbaijan), Ahmad Rusdi (Bangkok, Thailand), Yuri Octavian Thamrin (Brussels, Belgia dan merangkap Keharyapatihan Luksemburg dan Uni Eropa), Helmy Fauzi (Kairo, Mesir), Mayjen TNI Purn Mochammad Luthfie Wittoeng (Caracas, Venezuela), Mansyur Pangeran (Dakar, Senegal), I Gusti Agung Wesaka Puja (Den Haag, Belanda merangkap Organisasi Anti Senjata Kimia/OPCW), Marsekal Madya TNI Purn Muhammad Basri Sidehabi (Doha, Qatar), Ibnu Hadi (Hanoi, Vietnam), Alfred Tanduk Palembangan (Havana, Kuba), Wiwiek Setyawati Firman (Helsinski, Finlandia), Iwan Suyudhie Amri (Islamabad, Pakistan), Muhammad Ibnu Said (Kopenhagen, Denmark), Rizal Sukma (London untuk Inggris dan Irlandia), Tito Dos Santos Baptista (Maputo, Mozambique), Mohammad Wahid Supriyadi (Moskow, Rusia), Musthofa Taufik Abdul Latif (Muscat, Oman), R Soehardjono Sastromihardjo (Nairobi, Kenya), Marsekal Madya TNI Purn Budhy Santoso (Panama City, Panama), Dian Triansyah Djani (New York untuk utusan tetap PBB), Diennaryati Tjokrosuprihatono (Quito, Ekuador), Agus Maftuh Abegebriel (Riyadh, Arab Saudi), Amelia Achmad Yani (Sarajevo Bosnia-Herzegovina), I Gede Ngurah Swajaya (Singapura), Sri Astari Rasjid (Sofia, Bulgaria), R Bagas Hapsoro (Stockholm, Swedia), Octaviano Alimudin (Tehran, Iran), Antonius Agus Sriyono (Vatikan), Eddy Basuki (Windhoek, Namibia), Alexander Litaay (Zagreb, Kroasia). (Ant)
Editor : Sotyati
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...