Lembaga Kristen Mengecam Pembubaran Pertemuan Keluarga Korban 1965
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Perbuatan Forum Anti Komunis Indonesia (FAKI) membubarkan pertemuan keluarga korban 1965 pada 27 Oktober lalu di Godean Sleman Yogyakarta dikecam sebagai tindakan menghancurkan nilai-nilai kemanusiaan. Pernyataan itu dikeluarkan Jaringan Kerja Lembaga Pelayanan Kristen Indonesia (JKLPK Indonesia) di Jakarta pada hari Senin (28/10).
Menurut sumber informasi yang diperoleh JKLPK Indonesia, disebutkan para korban 1965 melakukan pertemuan keluarga dan arisan lalu tiba-tiba dibubarkan dan diserang massa FAKI. Saat peristiwa penyerangan itu terjadi di lokasi terdapat aparat kepolisian yang membiarkan kekerasan itu terjadi. Peristiwa itu menimbulkan korban luka-luka dan yang pasti trauma psikologis bagi korban. Bagi JKLPK Indonesia, para korban 1965 dilanggar haknya untuk untuk berserikat dan berkumpul.
Direktur Eksekutif Woro Wahyuningtyas mengatakan dalam siaran pers-nya,”Negara kembali gagal untuk melindungi warganya yang akan berserikat dan berkumpul serta menyatakan pendapatnya. Negara juga telah melakukan pelanggaran hak asasi manusia dengan membiarkan by ommission peristiwa kekerasan itu terjadi.”
Karena itu JKLPK Indonesia mengutuk kekerasan itu dan segala bentuk kekerasan yang terjadi di Indonesia dengan motif apapun, baik itu politik, ekonomi, budaya, ataupun berdasarkan suku, agama, ras, dan antar golongan. Kapolri dan aparat di jajarannya didesak untuk menindak tegas pelaku kekerasan, mengusut tuntas, serta memprosesnya sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku diseluruh Indonesia dengan tidak pandang bulu.
JKLPK Indonesia juga mendesak Presiden Susilo Bambang Yudhyono untuk segera menghentikan segala bentuk kekerasan dalam seluruh praktek kehidupan berbangsa dan bernegara dan meminta Presiden menunaikan kewajibannya untuk melindungi seluruh warga negara Indonesia.
Editor : Sabar Subekti
Kremlin: AS Izinkan Ukraina Gunakan Senjata Serang Rusia Mem...
MOSKOW, SATUHARAPAN.COM-Kremlin mengatakan pada hari Senin ( 18/11) bahwa pemerintahan Presiden Amer...