Lilin Penantian
Ungu menandakan hati yang taat.
SATUHARAPAN.COM – Tamu Agung akan datang… sebentar lagi… pada suatu hari yang pasti. Perayaan akbar… yang bahkan telah mulai kita lihat ornamen-ornamennya di jendela-jendela toko. Natal. Tamu Agung akan datang… segera… pada waktu yang tidak seorang pun tahu dengan pasti.... Tetapi, jelas dia akan datang… kedatangan Kristus yang kedua kalinya!
Satu penantian untuk dua peristiwa… itulah mengapa kita mulai menyalakan lilin-lilin itu. Lilin penantian kita… tiga ungu dan satu merah muda. Ungu menandakan hati yang taat… ketekunan… kesetiaan… rasa sesal…. Betapa hati yang tertutup debu kehidupan… amarah… iri… dendam… atau sekadar kelelahan… telah begitu tebal menutupi segenap relung hati, membuatnya hampir tidak berdenyut… mati rasa…. Dan di tempat itulah Tamu Agung itu akan kita terima, dan di sana pula kita akan menjamu-Nya… berharap Dia akan tinggal selamanya.
Betapa… hati yang mati rasa… bisa sedemikian hilang akal… dan tidak peka.... Karena kita sendiri tidak pernah memimpikan apalagi menginginkan untuk diterima, bahkan barang sebentar pun di tempat yang menjijikkan seperti itu.
Minggu-minggu menjelang Natal… adalah sisa waktu terakhir. Ini saatnya bersih-bersih hati… itulah makna Adven yang sesungguhnya. Mempersiapkan hati yang layak untuk menyambut kedatangan-Nya, Sang Bayi Kudus, Kristus, yang datang karena kasih-Nya yang tak terbatas kepada kita.
Karena itu, nyalakanlah lilin penantian berwarna ungu itu… hari ini… pada relung hati yang semakin bersih. Sebuah kesucian setiap hari… sebuah kebaikan setiap langkah.... Tanpa kompromi, bertekad untuk tidak menyerah… hingga kita layak bertemu dengan Dia dalam Perjumpaan dan Sukacita Akbar yang tidak seberapa lama lagi itu.
Editor: Yoel M Indrasmoro
Email: inspirasi@satuharapan.com
Empat Kue Tradisional Natal dari Berbagai Negara
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Perayaan Natal pastinya selalu dipenuhi dengan makanan-makanan berat untu...