Lima Orang Terjebak di Atas Pohon Diburu Harimau
BANDA ACEH, SATUHARAPAN.COM - Lima orang sudah tiga hari terjebak di atas pohon, akibat diburu empat ekor harimau Sumatera (Pantera tigris sumatrae). Empat harimau menunggu dengan marah di bawah pohon setelah sebelumnya mengejar dan menyerang orang-orang yang sengaja membunuh anak harimau itu pada hari Kamis.
Sampai hari Minggu diberitakan enam orang itu masih bertahan di atas pohon demikian pula dengan harimau tersebut bertahan untuk menangkap mereka.
Hari Selasa sebelumnya, enam orang memasuki Taman Nasional Gunung Leuser di bagian utara pulau Sumatera mencari kayu dupa langka, kata polisi Dicky Sondani kepada AFP.
"Kayu itu sangat mahal ... tapi mereka mengambil risiko tetap mencarinya walau mereka harus ke wilayah yang lebih terpencil di mana terdapat banyak harimau dan gajah," katanya.
Mereka membuat perangkap untuk rusa dan kijang untuk makanan, tetapi ttanpa sengaja menjebak dan membunuh anak harimau.
Harimau dewasa bereaksi dengan menyerang mereka. Harimau sempat membunuh David yang berumur 28 tahun, sementara lima orang lainnya berlindung di atas pohon, kata Sondani.
"Empat harimau masih di sekitar mereka di bawah pohon," tambahnya.
Tiga puluh personil dari kepolisian dan tentara berangkat pada Sabtu (6/7) untuk menyelamatkan mereka setelah penduduk desa yang mencoba membantu ketakutan ketika melihat harimau.
Diperkirakan tim penyelamat akan memakan waktu dua sampai tiga hari untuk mencapai lokasi mereka, Sondani menambahkan.
"Jika harimau tetap berada di bawah pohon, kita mungkin harus menembak atau membius untuk menyelamatkan lima orang itu," tambahnya.
Ekosistem Leuser merupakan rumah bagi sekitar 5.800 dari sisa 6.600 spesies yang terancam punah. Seperti orangutan sumatera serta gajah dan harimau, hewan -hewan itu terancam oleh penebangan hutan dan perkebunan kelapa sawit.
Harimau Sumatera saat ini adalah harimau yang terkecil populasinya di dunia. Hanya ada sekitar 400 sampai 500 diperkirakan masih hidup di alam liar.
Rusia Hadapi Masalah Ekonomi Yang Berat di Tengah Perang Ukr...
MOSKOW, SATUHARAPAN.COM-Inflasi yang membandel, biaya pinjaman yang selangit, risiko kebangkrutan, d...