Lompatan Jitu Si Fahombo Batu
SATUHARAPAN.COM – Lompat batu Nias sangat terkenal. Lompat batu yang unik itu hanya ada di Nias sebagai jejak tradisi megalitikum. Di Nias disebut ”hombo batu”, pelompatnya disebut ”fahombo batu”. Dahulu lompat batu merupakan bentuk inisiasi dalam menguji ketangkasan fisik dan kesiapan mental pemuda Nias menjelang dewasa.
Batu yang harus dilompati berupa susunan batu megalit berbentuk piramida dengan permukaan atasnya datar. Tingginya sekitar 2 meter, lebar 90 cm dan panjang 60 cm. Dengan bentuk seperti itu, Si fahombo batu tidak sekedar melompat, tetapi juga harus mampu mendarat dengan posisi tepat. Di depan piramida terdapat undukan batu kecil setinggi 30-an cm yang penting fungsinya. Sebelum melompat, pelompat harus menginjak undukan kecil itu untuk menambah daya dorong lompatan, agar bisa mendarat dengan tepat. Bila salah menginjakkan kaki pada batu kecil itu, daya dorong tidak akan maksimal. Kesalahan teknis bisa menyebabkan Si Pelompat cedera otot atau patah tulang. Agar terhindar dari semua itu, para pelompat batu perlu melatih diri berulang kali.
Di masa lalu, keluarga dan kerabat akan merasa bangga bila seorang pemuda dapat melakukan fahombo batu dengan sempurna. Sebab sang pemuda dianggap telah mampu menjadi prajurit desa untuk menjaga desa.
Dari fahombo batu, kita belajar bahwa undukan kecil di depan batu besar adalah perlambang pondasi (pijakan dasar) keberhasilan sebuah lompatan gemilang. Untuk mencapai keberhasilan, strategi harus menyeluruh, perhatian tidak boleh hanya terfokus pada hal-hal besar dan melupakan bagian kecil yang justru menentukan. Pada dasarnya hal kecil itulah yang akan menentukan hasil akhirnya.
email: inspirasi@satuharapan.com
Empat Kue Tradisional Natal dari Berbagai Negara
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Perayaan Natal pastinya selalu dipenuhi dengan makanan-makanan berat untu...