Loyal kepada Siapa?
SATUHARAPAN.COM – Headhunter pasti bukan kata asing bagi Anda. Mungkin Anda berharap dihubunginya. Headhunter, pemburu pekerja terampil untuk ’dijual’ kepada perusahaan lain, datang dengan tawaran menggiurkan: jabatan lebih tinggi, perusahaan lebih terkenal, ruang lingkup kerja lebih luas, dan tentunya pendapatan lebih besar. Baru-baru ini saya menerima kiriman artikel dengan pesan: ”Jangan pernah menolak telepon headhunter. Anda mungkin akan menyesal seumur hidup! Kesempatan itu mungkin hanya akan menghampiri Anda satu kali ini, jangan bersikap ceroboh!”
Nah, jika Anda saat ini memiliki posisi tawar lumayan yang mungkin menarik bagi headhunter, apakah Anda sudah bersiap diri: menolak atau menerima? Jika menerima, apa syarat yang akan Anda pasang? Sebelum mengambil sikap, ada baiknya Anda bertanya dalam diri: ”Apa yang Anda cari dalam bekerja? Jabatan? Popularitas? Uang? Mobil dinas? Go international? Atau Anda justru berpikir bersikap loyal kepada perusahaan atau atasan Anda sekarang?
Bolehkah saya menyarankan sesuatu?
Di dunia kerja sekarang ini, tak jarang kita melihat orang pindah kerja seperti pindah restoran favorit. Kawan saya bahkan berujar, ”Sudah lima tahun saya di sini, sudah saatnya mencari pekerjaan baru, karena jika tak pindah, saya akan dinilai ’cuma cari aman di comfort zone’ dan tak berani mencari tantangan.”
Tidak kompetitif. Tak laku di pasaran kerja. Itukah yang Anda cari? Pembuktian bahwa Anda ”laku”? Hati-hatilah karena tak mustahil kekecewaanlah yang akan Anda dapatkan. Jika Anda bekerja untuk mendapatkan pengakuan akan kehebatan Anda, Anda laku dijual headhunter.
Cobalah berpikir loyal. Namun, tentu penting dipastikan: Loyal kepada siapa? Loyal kepada atasan yang notabene tak memperhatikan nasib Anda? Loyal pada perusahaan yang menurut Anda kredibilitasnya masih kurang oke? Loyal pada penghasilan Anda tinggi, tetapi tak memberikan kepuasan kerja?
Loyal yang paling mendatangkan kepuasan jangka panjang adalah kesetiaan yang muncul dari kepuasan ketika kita merasa bermanfaat bagi perkembangan perusahaan, sesama, profesi, masyarakat, juga Tuhan. Kepuasan karena bisa menjadi alat Tuhan dalam mewujudkan karya-Nya di bumi; jadikanlah itu misi Anda dalam berprofesi. Niscaya Anda akan lebih mudah menjawab tantangan para headhunter yang datang dengan tawaran menarik.
Pindah kerja memang tidak serta merta menunjukkan ketakloyalan Anda. Semua itu tergantung kepada apa atau siapa Anda memberikan kesetiaan.
editor: ymindrasmoro
email: inspirasi@satuharapan.com
Kremlin: AS Izinkan Ukraina Gunakan Senjata Serang Rusia Mem...
MOSKOW, SATUHARAPAN.COM-Kremlin mengatakan pada hari Senin ( 18/11) bahwa pemerintahan Presiden Amer...