LSM Dukung Wagub DKI Tertibkan Bangunan Bantaran Sungai
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Ciliwung Merdeka, mendukung Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok menertibkan dan menata bangunan di bantaran sungai untuk menormalisasi sungai di Jakarta.
"Kami setuju pemerintah melakukan pembenahan, memperdalam, pelebaran sungai dan menertibkan bangunan di sepanjang bantaran sungai, namun demikian, pemerintah jangan melupakan memperhatikan nasib warga yang bermukim di kawasan sungai tersebut," kata Ketua LSM Ciliwung Merdeka, Sandyawan Sumardi di Jakarta, Kamis (11/9).
Dalam penertiban rumah milik warga di bantaran sungai itu, kata dia, diharapkan Ahok mengawasi langsung proses dan mekanisme pembongkaran bangunan di bantaran sungai tersebut agar warga tidak dirugikan.
"Kami menilai pembongkaran bangunan di bantaran sungai itu merugikan warga, karena kurangnya sosialisasi pihak kelurahan, pemerintah kota dan pihak terkait lainnya," ujarnya.
Untuk itu, kata dia, dalam merelokasi warga di kawasan sungai Ciliwung, pihak pemerintah harus memperhatikan usaha masyarakat.
Pemerintah jangan hanya merelokasi fisik warga ke tempat baru, tetapi juga merelokasi usaha yang telah mereka tekuni bertahun-tahun, agar tetap berusaha untuk memenuhi kebutuhan keluarganya.
"Pada prinsip relokasi atau pengusuran warga seharusnya lebih meningkatkan kualitas kehidupan, sosial, ekonomi dan kesejahteraannya tetapi relokasi ini tidak, sehingga warga menolak untuk pindah ke rusunawa seperti kandang burung merpati itu," ujarnya.
Menurut dia, saat ini, pemerintah hanya berupaya untuk merelokasi warga dengan menawarkan tempat tinggal, tidur dilengkapi televisi, kulkas, dan fasilitas lainnya.
"Bagi warga terkena imbas proyek normalisasi sungai Ciliwung yang bekerja di sektor informal itu yang terpenting adalah mempertahankan tempat kerja, usaha dibanding tempat tinggal dan itupun tempat tinggal sementara atau menyewa di rusunawa yang disediakan pemerintah," ujarnya.
Saat ini, tiang beton sudah mulai dipasang yang berfungsi untuk menahan tanah agar tidak longsor pada saat dilakukan pengerukan, setelah pekan lalu telah dilakukan penggusuran beberapa toko dan bangunan yang berada di bantaran sungai Ciliwung.
"Jika pemerintah tidak memikirkan usaha dan ekonomi warga yang digusur ini, tentu akan meningkatkan kemiskinan, penganguran dan kriminalitas karena mereka tidak bisa lagi melanjutkan usahanya di tempat tinggal baru," ujarnya. (Ant)
Editor : Bayu Probo
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...