Mahasiswa Galang Tanda Tangan Peringati AIDS
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Puluhan mahasiswa dari Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi Mandala Indonesia menggalang tanda tangan dalam rangka Hari AIDS Sedunia yang diperingati setiap 1 Desember, Minggu (30/11).
“Aksi ini wujud kepedulian sekaligus sosialsasi bahaya dari AIDS itu sendiri,” kata koordinator aksi, Mohammad Rahmat Wiranda, ketika ditemui di sela kegiatan tersebut. Acquired Immune Deficiency Syndrome (AIDS) adalah sekumpulan gejala dan infeksi (atau sindrom) yang timbul karena rusaknya sistem kekebalan tubuh manusia akibat infeksi virus HIV atau infeksi virus-virus lain yang mirip yang menyerang spesies lainnya (SIV, FIV, dan lain-lain).
Virusnya sendiri bernama Human Immunodeficiency Virus (atau disingkat HIV) yaitu virus yang memperlemah kekebalan pada tubuh manusia. Orang yang terkena virus ini akan menjadi rentan terhadap infeksi oportunistik ataupun mudah terkena tumor. Meskipun penanganan yang telah ada dapat memperlambat laju perkembangan virus, namun penyakit ini belum benar-benar bisa disembuhkan.
Kegiatan mereka gelar saat Hari Bebas Kendaraan Bermotor di Bundaran HI Jakarta, Minggu. Menurut dia, pencegahan penyakit AIDS paling efektif yang harus dilakukan, yakni melalui pendidikan secara berkelanjutan.
Rahmat mengatakan setiap peringatan Hari AIDS Sedunia, kebanyakan menyarankan dan mengarahkan agar menggunakan kondom untuk mencegah penyakit berbahaya itu.
Menurut dia, pencegahan HIV/AIDS melalui penggunaan kondom bukanlah cara terbaik, karena hal itu tetap menyarankan seseorang untuk melakukan hubungan seks bebas.
“Bagi kami itu tidak benar, hal itu sama saja tetap menyarankan masyarakat untuk melakukan seks bebas,” katanya.
Berdasarkan data yang berhasil dihimpun, kata dia, dari total kasus HIV/AIDS di DKI Jakarta, sebanyak 57 persen disebabkan faktor hubungan seks bebas lawan jenis, 15 hubungan seks sesama jenis, dan sisanya karena narkoba.
“Salah cara yang harus dilakukan untuk menghentikan penyebaran HIV/AIDS, yakni melalui penyadaran dengan komunikasi serta pendidikan orangtua dan lingkungan,” katanya.
Rahmat berharap, melalui aksi serta sosialisasi itu, masyarakat dapat lebih memperhatikan bahaya dari virus yang menyerang kekebalan tubuh tersebut, dengan melakukan pencegahan melalui perilaku hidup sehat dan positif. (Ant)
Cara Telepon ChatGPT
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Perusahaan teknologi OpenAI mengumumkan cara untuk menelepon ChatGPT hing...