Mahmoud Abbas Mengundang Paus Fransiskus Mengunjungi Palestina
VATIKAN, SATUHARAPAN.COM – Presiden Otoritas Palestina, Mahmoud Abbas mengundang Paus Fransiskus mengunjungi Palestina saat bertemu Paus di Vatikan (17/10).
“Saya mengundangnya ke Tanah Suci,” kata Abbas setelah pertemuan setengah jam dengan Fransiskus. Keduanya membahas proses perdamaian, Suriah, dan kesulitan yang dihadapi orang Kristen di wilayah Palestina, menurut pernyataan Vatikan.
Paus sudah dilaporkan berencana pergi ke Israel, setelah beberapa permohonan oleh pejabat dari Yerusalem. Dia baru-baru ini mengatakan kepada Jurubicara Knesset, Yuli Edelstein, bahwa ia akan mengunjungi kawasan yang dulu dikenal dengan nama Kanaan ini. Ia mengatakan dengan tegas, “Aku akan datang! Aku akan datang!”
Laporan pers mengindikasikan Fransiskus akan mengunjungi daerah itu pada Maret 2014, meskipun Vatikan belum mengonfirmasi tanggal tepatnya.
Fransiskus sempat berkata pada Juli lalu bahwa ia akan mengunjungi Israel pada 2014 untuk menandai peringatan 50 tahun kunjungan Paus Paulus VI ke Yerusalem pada 1964, yang terjadi sebelum Vatikan mengakui Negara Israel. “Pemerintah Israel memberi saya kesempatan unik untuk datang ke Yerusalem,” kata Fransiskus pada saat itu.
Paus kelahiran Argentina ini membuat komentarnya dalam pesawat kepausannya yang terbang kembali ke Vatikan dari Brasil setelah perjalanan pertamanya ke luar negeri sejak terpilih pada Maret lalu. Dia mengatakan kepada kumpulan wartawan bahwa Israel mengundangnya untuk mengunjungi daerah itu untuk menandai perayaan kunjungan Paus Paulus VI. Dan, jika dia melakukan perjalanan, ia akan mengunjungi Otoritas Palestina juga.
Kunjungan ini adalah yang kedua bagi Fransiskus. Ia mengunjungi pada 1973, saat Perang Yom Kippur pecah. Saat itu, Jorge Mario Bergoglio (nama lahirnya) menghabiskan enam hari di hotel Yerusalem, mempelajari Surat Rasul Paulus kepada jemaat di Korintus.
Saat bertemu Paus, Abbas memberi pemimpin tertinggi Gereja Katolik Roma itu piring keramik dengan pemandangan Betlehem dan Alkitab, dan menerima pena dekoratif, yang ia katakan akan digunakan untuk menandatangani perjanjian perdamaian dengan Israel.
“Sebentar lagi” kata Paus.
Pada Rabu (16/10), kantor Perdana Menteri Benjamin Netanyahu mengumumkan dia akan mengunjungi Roma dan Vatikan minggu depan untuk pertemuan dengan Paus dan Menteri Luar Negeri AS John Kerry.
Sebelumnya, pada hari yang sama, Abbas menganugerahi Uskup Agung Hilarion Capucci dengan medali kehormatan di Roma atas bantuannya kepada rakyat Palestina.
Capucci, lahir di Aleppo, Suriah pada 1922, adalah Uskup Agung tituler Kaisarea bagi Gereja Katolik Melkite Yunani. Ia dipenjarakan oleh Israel di masa lalu karena pelanggaran keamanan.
Pada 1974, Capucci, saat itu sebagai penduduk Yerusalem Timur, ditangkap pasukan keamanan Israel atas tuduhan menyelundupkan senjata ke Tepi Barat untuk Tentara Pembebasan Palestina (sayap militer PLO). Ia menggunakan statusnya diplomatik sebagai samaran. Dia dijatuhi hukuman 12 tahun penjara, namun dibebaskan dua tahun kemudian karena tekanan dari Vatikan.
Ditemani Walikota Bethlehem
Dalam pertemuan dengan Paus, hadir pula Jurubicara Otoritas Palestina, Nabil Abu Rudaineh; Ziad al-Bandak, penasihat urusan Kristen; dan Walikota Bethlehem, Vera Baboun.
Ketika Fransiskus tiba, diharapkan ia akan mengunjungi Israel dan wilayah Palestina, seperti yang dilakukan Paus Benediktus XVI pada 2009, dan Yohanes Paulus II pada 2000. Sampai saat ini hanya ada tiga kunjungan kepausan ke Tanah Suci. (timesofisrael.com/jpost.com/news.va/Reuters/AFP)
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...