Makna Kemerdekaan Indonesia Bagi Rakyat Papua
JAYAPURA, SATUHARAPAN.COM – Hari Sabtu (17/8) seluruh rakyat Indonesia merayakan HUT kemerdekaan Indonesia ke-68. Namun rakyat Papua menganggap masih berada dalam penjajahan bangsa Indonesia hingga saat ini.
“Tidak ada makna positif bagi rakyat Papua Barat. Yang ada semua makna negatif. Kami tidak merayakannya, dan untuk apa merayakannya juga,” kata Wim Medlan, juru bicara Komite Nasional Papua Barat (KNPB), pada suarapapua.com pada Sabtu siang (17/8).
“Kalaupun ada rakyat Papua Barat yang merayakannya di tanah Papua, hal tersebut tidak lain karena bentuk pemaksaan yang dilakukan pemerintah Indonesia melalui aparat TNI dan POLRI.”
“Coba lihat saja, tidak ada tiang-tiang bendera merah putih di rumah-rumah warga asli Papua. Kalaupun ada, bendera beserta tiangnya dipasang oleh aparat militer Indonesia sendiri,” tegasnya.
Sejak Papua berintegerasi dengan Indonesia tahun 1969, Wim mengatakan rakyat Papua merasa bukan bagian dari Indonesia, dan tidak pernah merasa menjadi rakyat Indonesia. Hal tersebut menjadi alasan kuat mengapa rakyat Papua Barat terus berjuang meminta kemerdekaan kepada negara Indonesia.
Menurut Wim, rakyat Papua merasa penjajahan Indonesia masih nampak, terutama pada pelanggaran HAM yang masih tinggi, kebebasan berekspresi masih dibungkam.
Dorus Wakum, aktivis HAM di Jayapura setuju dengan pernyataan juru bicara KNPB. “Walaupun dalam pidato kenegaraan Presiden SBY menyebut membangun Papua dengan hati dan pendekatan kesejahteraan, kami nilai itu omong kosong,” tegasnya.
Dorus yang juga merupakan Kordinator Umum KAMPAK Papua (Komunitas Masyarakat Adat Papua Anti Korupsi), justru melihat pemerintah Indonesia terus melakukan pendekatan militeristik agar rakyat Papua Barat tersingkir dari tanah Papua. Menurut dia, Indonesia menginginkan kekayaan alam Papua, bukan tanah Papua, karena itu mereka dengan seenaknya membunuh, membantai, dan membinasakan rakyat Papua Barat hingga saat ini.
“Kami akan terus berjuang untuk hak politik dan kemerdekaan bangsa Papua Barat. Ini untuk kebaikan bersama, bagi bangsa Indonesia dan bangsa Papua Barat,” tegasnya.
Editor : Sabar Subekti
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...