Malala Mendapat Gelar Kehormatan dari Kanada
TORONTO, SATUHARAPAN.COM – Aktivis pendidikan asal Pakistan dan peraih Nobel Perdamaian Malala Yousafzau menjadi orang keenam sekaligus termuda yang pernah menerima gelar warga negara kehormatan Kanada.
Kanada memberikan gelar tersebut kepada Yousafzai (19) saat upacara pemberian gelar warga negara kehormatan di Ottawa pada hari Rabu (12/4).
“Dengan kerendahan hati saya menerima warga negara kehormatan dari negara Anda,” kata dia di gedung Dewan Rakyat, yang langsung disambut oleh tepuk tangan sambil berdiri dari anggota parlemen dan beberapa warga.
“Meskipun saya selalu bangga menjadi orang Pashtun dan warga negara Pakistan, namun saya senang bisa menjadi bagian dari negara Anda,” kata Yousafzai.
“Meskipun saya masih membutuhkan visa, tapi itu bisa dibicarakan,” kata dia sambil tertawa.
Yousafzai menjadi orang termuda yang memenangkan Nobel Perdamaian pada tahun 2014 di usianya yang ke 17.
Dia juga dinominasikan menjadi Pembawa Pesan Perdamaian PBB, sebuah penghargaan tertinggi yang pernah diberikan oleh PBB, di awal minggu ini karena upayanya memperjuangkan hak pendidikan bagi anak-anak perempuan di seluruh dunia.
Yousafzai menjadi perbincangan dunia setelah militan Taliban menembaknya di dekat sekolahnya di Lembah Swat Pakistan.
Penyerangan itu dipandang sebagai pembalasan atas oposisi yang selalu vokal menyuarakan penolakan kepada kelompok yang berupaya menghalangi perempuan untuk mendapatkan pendidikan.
“Malala, kisahmu menjadi inspirasi bagi kami semua,” kata Perdana Menteri Kanada, Justin Trudeau, dalam kata sambutannya. Kemudian dia mempersembahkan sebuah sertifikat warga negara kehormatan dan sebuah bendera Kanada kepada Yousafzai.
“Kami berterima kasih karena Anda telah dengan berani meminjamkan suara Anda kepada begitu banyak orang. Mulai hari ini dan seterusnya, kami dengan bangga menyebut Anda sebagai orang Kanada,” kata Trudeau.
Sebuah Contoh yang Berani
Yousafzai juga menjawab beberapa pertanyaan dari murid-murid SMA Ottawa pada pagi hari sebelum menerima gelar kehormatan tersebut.
“Saya merasa terhormat berdiri bersama Malala Yousafzai untuk melibatkan murid-murid dalam pendidikan dan kesetaraan gender,” kata Menteri Peranan Wanita Kanada, Maryam Monsef.
Anggota dewan dan calon pemimpin Partai Konservatif Michael Chong, juga menyambut baik kedatangan Yousafzai ke Ottawa. Dia menilai Yousafzai sebagai sebuah contoh bagi perempuan di mana pun yang menghadapi penindasan hanya karena mereka perempuan.”
Sebelumnya, Kanada pernah membuat keputusan untuk memberikan gelar warga negara kehormatan kepada Yousafzai pada tahun 2014.
Namun, upacara tersebut dibatalkan karena insiden seorang pria melepaskan tembakan di Parliament Hill pada bulan Oktober 2014.
Yousafzai adalah orang keenam yang menerima gelar warga negara kehormatan Kanada.
Orang pertama yang menerima gelar tersebut adalah Raoul Wallenberg, diplomat asal Swedia yang telah menyelamatkan ribuan orang Yahudi Hungaria selama Perang Dunia II. Dia menerima gelar dengan anumerta pada tahun 1985.
Kemudian diikuti oleh Aga Khan, pemimpin spiritual Ismaili Muslim, Nelson Mandela, Dalai Lama ke 14 dan pemimpin Myanmar, Aung San Suu Kyi.
Pemberian gelar warga negara hanya sebuah simbol yang tidak diikuti dengan hak atau hak istimewa seperti paspor Kanada atau ikut memilih dalam pemilihan umum nasional di Kanada. (Aljazeera)
Editor : Diah Anggraeni Retnaningrum
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...