Malala Serukan “Aksi Darurat” Bebaskan Sandera Gadis Nigeria
LAGOS, SATUHARAPAN.COM - Peraih Nobel perdamaian Malala Yousafzai pada Minggu (8/2) meminta dukungan global untuk membantu membebaskan lebih dari 200 gadis di sekolah Nigeria yang diculik oleh kelompok Boko Haram, saat mereka memperingati 300 hari penyanderaan.
“Saya meminta kepada orang-orang di mana pun berada untuk bergabung dengan saya, menuntut aksi mendesak untuk bebaskan gadis-gadis ini,” katanya.
Gerilyawan Boko Haram menangkap 276 remaja dari Government Girls' Secondary School di kota terpencil Chibok, negara bagian Borno, Nigeria timur laut, pada malam 14 April tahun lalu.
Sebanyak 57 gadis berhasil melarikan diri, namun 219 gadis di antaranya masih ditawan, meski militer mengklaim bahwa mereka telah ditemukan namun operasi penyelamatan masih terlalu berbahaya untuk dilakukan.
Penculikan gadis-gadis tersebut dan klaim berkelanjutan dari pemimpin Boko Haram, Abubakar Shekau, bahwa mereka dipaksa memeluk agama Islam atau menikah memicu kemarahan global.
Malala (17), yang ditembak oleh Taliban Pakistan karena menentang ancaman untuk tidak bersekolah, mengunjungi Nigeria pada Juli tahun lalu untuk mendesak Presiden Goodluck Jonathan agar mengambil aksi.
Jonathan dikritik atas lemahnya respons terhadap krisis tersebut dan kegagalannya mengakhiri pemberontakan mematikan yang telah berlangsung selama enam tahun. (AFP)
Empat Kue Tradisional Natal dari Berbagai Negara
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Perayaan Natal pastinya selalu dipenuhi dengan makanan-makanan berat untu...