Manajemen Prioritas
Bukan soal pengelolaan waktu, tetapi pengelolaan prioritas.
SATUHARAPAN.COM – Target pekerjaan tidak tercapai. Waktu dengan keluarga sulit dicari, tidur pun tak cukup, dan olah raga pun tidak sempat. Mungkin itulah masalah yang saya dan Anda hadapi saat ini.
Di tengah dunia dengan kecanggihan teknologi, informasi dalam kecepatan gigabyte, persaingan bisnis semakin competitive, dan tenaga kerja asing yang menyerbu masuk, menyadarkan kita untuk tidak boleh pulas lagi. Dunia di mana kita hidup saat ini tidak akan mungkin akan berubah menjadi lebih mudah dan lelet. Kita mungkin merasa frustasi dan stres jika semua harus dipenuhi. Akhirnya akan kembali ke diri kita: Apakah kita bisa mengelola ritme dan dinamika hidup kita?
Sudah baik jika kita sudah menyusun agenda aktifitas harian kita. Tentu saja, lebih baik lagi jika kita sudah mulai menyusun rencana untuk aktifitas yang akan kita lakukan dalam seminggu ke depan.
Ternyata dalam situasi sekarang, cara seperti itu tidak cukup, bahkan tidak relevan. Menyusun agenda tidak lagi akan efektif. Akan terjadi banyak kondisi di mana kita tidak mengerjakan hal yang harus kita kerjakan dan sibuk melakukan sesuatu yang seharusnya tidak kita kerjakan.
Waktu yang kita lalui hanya merupakan aktifitas rutin yang tidak berkontribusi terhadap tujuan dan target kita, khususnya panggilan hidup kita. Apa masalahnya?
Penyusunan rencana pribadi semestinya dimulai dengan visi kita. Ya, visi dalam definisi gambaran ideal tentang masa depan yang kita harapkan. Visi kemudian diterjemahkan dalam target-target baik tahunan, bulanan dan harian. Target harian itu yang akan berubah menjadi jadwal prioritas kita, untuk dilakukan pada hari itu. Prioritas yang dimaksud disini adalah hal-hal penting yang harus kita kerjakan yang jika ditunda akan menjadi situasi penting dan mendesak.
Sekadar contoh: Kita telah berjanji mengadakan pertemuan bisnis dengan nilai miliaran rupiah, namun pada saat yang sama anak kita sedang sakit, mana yang kita pilih? Apa yang akan kita lakukan? Keputusan ini akan bergantung pada nilai-nilai yang kita anut. Apakah keluarga atau bisnis yang kita utamakan?
Kemampuan untuk menentukan pilihan-pilihan itu tidak terjadi dengan sendirinya, tetapi oleh proses dan kondisi-kondisi yang mengasah kita. Saat ini bukan sekedar kita melatih diri untuk mengelola waktu yang tersedia, namun mengelola prioritas dan mengembangkan nilai-nilai yang bermakna dalam hidup kita. Karena bukan apa yang kita capai, tetapi apa yang kita wariskan; itu yang lebih penting. Ini semua bukan soal pengelolaan waktu, tetapi pengelolaan prioritas.
Email: inspirasi@satuharapan.com
Editor : Yoel M Indrasmoro
Kekerasan Sektarian di Suriah Tidak Sehebat Yang Dikhawatirk...
DAMASKUS, SATUHARAPAN.COM-Penggulingan Bashar al Assad telah memunculkan harapan sementara bahwa war...