Loading...
SAINS
Penulis: Yan Chrisna Dwi Atmaja 01:02 WIB | Kamis, 05 Desember 2013

Manfaat Lebah Lebih Besar dari yang Kita Perkirakan

Lebah. (Foto: AFP)
JERMAN, SATUHARAPAN.COM - Lebah memiliki nilai ekonomis jauh lebih besar daripada yang diketahui secara luas sekarang ini, demikian menurut penyelidikan ilmiah terhadap tanaman strawberry yang diterbitkan pada Rabu (4/12).
 
Penelitian menyimpulkan bahwa buah strawberry yang penyerbukannya dilakukan oleh lebah ternyata memiliki nilai komersial jauh lebih tinggi daripada buah yang menyerbuk sendiri atau penyerbukan oleh angin.
 
Buah strawberry menjadi lebih berat, lebih kencang dan lebih merah dan lebih awet, demikian kesimpulan para peneliti di Jerman dari hasil penelitiannya.
 
Lebah sekarang berada di bawah ancaman panen sarang lebah​​, pestisida dan polusi.
 
Menurut laporan pada 2011 oleh Program Lingkungan PBB (UNEP), penyerbukan oleh lebah dan serangga lainnya memberikan kontribusi sekitar US$ 204.000.000.000, atau 9,5 persen, dari nilai global total produksi pangan.
 
Sebuah tim yang dipimpin oleh Bjoern Klatt di Departemen Ilmu Tanaman di Universitas Goettingen di Jerman meneliti dengan menamam sembilan varietas strawberry komersial dalam bidang eksperimental.
 
Tanaman strawberry kualitas baik ditutupi dengan kantong kain kasa khusus supaya memungkinkan penyerbukan oleh angin atau bagian lain dari tanaman, dibandingkan dengan yang dibiarkan terbuka supaya didatangi lebah.
 
Lalu masing-masing buah strawberry dari semua pohon tersebut dikumpulkan dan dinilai sesuai dengan kriteria standar komersial.
Buah strawberry kemudian melalui serangkaian tes laboratorium untuk penilaian obyektif terhadap warna, keliatan dan keawetan atau penyebaran jamur.
 
Sebanyak tujuh dari 10 varietas buah dari penyerbukan lebah lebih intens merah daripada penyerbukan sendiri dan oleh angin.
Buah menjadi 11 persen lebih berat daripada hasil penuyerbukan angin dan 30,3 persen lebih berat daripada buah yang penyerbukan sendiri.
 
Strawberry juga lebih liat, yang berarti daya tahan buah sekitar 12 jam lebih lama dari yang diserbuk oleh angin dan lebih dari 26 jam lebih lama dari yang menyerbuk sendiri.
 
Dalam hal komersial, ini adalah masalah besar, kata studi tersebut.
 
Lebih dari 90 persen dari strawberry dapat menjadi tidak layak dijual karena hanya mampu disimpan selama empat hari. Daging buah yang lembek menjadi rentan rusak jika terbentur dan mudah terkena jamur.
 
Menurut laporan, dalam 1,5 juta ton strawberry untuk pasar Eropa, strawberry penyerbukan lebah mengurangi limbah sebesar 11 persen, atau $ 320.000.000, setiap tahun.
 
Penyerbukan lebah juga menyumbang sekitar $ 1.440.000.000 dari nilai pasar sebesar $ 2,9 milyar, kata studi tersebut.
 
Rahasia mungkin terletak pada biji stroberi.
 
Manfaat lebah mungkin sebagian dapat dijelaskan oleh efek pada achenes. 
 
Stroberi penyerbukan lebah memiliki achenes jauh lebih sempurna dibuahi dibandingkan buah lainnya, karena serangga dengan ketekunan khas mereka, menyerbuki semua tanaman dengan lengkap.
 
Achenes sendiri penting karena berfungsi mengontrol kadar hormon tanaman yang disebut auksin, yang pada gilirannya mempengaruhi hormon kedua yang disebut asam gibberelic.
 
Tingginya tingkat dua hormon itu menunda protein buah dalam proses penyusutan yang disebut expansins.
 
"Hasil penelitian kami menunjukkan bahwa penyerbukan tanaman adalah kepentingan ekonomi yang ternyata lebih tinggi dari yang diperkirakan," kata Probe, yang diterbitkan dalam jurnal British Proceedings of the Royal Society B.
 
"Temuan kami yang komprehensif harus diterapkan untuk berbagai tanaman dimana menunjukkan bahwa penyerbukan lebah yang sampai sekarang diremehkan tapi ternyata penentu penting dan ekonomis penting dari kualitas buah."
 
Lebah bisa membantu untuk menyelesaikan teka-teki: bagaimana memberi makan penduduk bumi yang berkembang pesat namun juga melestarikan lingkungannya yang kian menyusut.
 
"Peningkatan kualitas tanaman dapat sangat mempengaruhi pemasaran dan berkontribusi mengurangi hilangnya makanan dan limbah. Di negara-negara industri, antara 30 dan 50 persen dari semua hasil tanaman, dibuang pada tingkat ritel dan konsumen," kata studi tersebut. (AFP)

BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home